Lamongan Grosir, Diharapkan Jadi Ritel Rumah UMKM Unggulan Modern
WarLa ini akan menjadi pusat grosir untuk suplai barang dan perlengkapan dan menjadi lokasi pelatihan dan pendampingan untuk para pelaku UMKM
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Aqwamit Torik
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Pemkab Lamongan terus berbenah untuk bisa mendongkrak produk UMKM setempat agar bisa menaikkan level produk masuk ke bisnis ritel modern.
Satu di antara langkah Pemkab Lamongan yakni, berencana menggagas 120 Warung LA (WarLa) yang akan disebar di masing-masing desa.
Upaya tersebut diwujudkan dengan menggandeng kerjasama bersama pihak swasta yakni PT Envy Technologies Indonesia, PT Ritel Global Solusi (KO-IN Toko Indonesia) dan PT Sabrina Sukses Jaya.
WarLa ini akan menjadi pusat grosir untuk suplai barang dan perlengkapan dan menjadi lokasi pelatihan dan pendampingan untuk para pelaku UMKM.
Baca: Tak Ada Riwayat Soal Kanker Darah, Ani Yudhoyono: Bismillahirrahmanirrahim I can do this
Berdasarkan rilis yang diterima TribunMadura.com, Pemkab Lamongan juga melakukan soft launching Lamongan Grosir (LaGrosir) yang dihadiri langsung Bupati Lamongan, Fadeli, Sabtu (16/2/2019).
Fadeli menuturkan, nantinya, LaGrosir akan menjadi penyuplai dari WarLa di masing-masing tempat.
LaGrosir diharapkan, ucap Fadeli, bisa memberikan kesempatan bagi para UMKM lokal agar bisa masuk dalam industri ritel modern di Lamongan.
Baca: Sebut Achmad Zaky Salah, Gibran: Saya Cuma Bilang Bukalapak Udah Ngasih Makan ke Banyak Orang
Selain itu, LaGrosir juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk mendapatkan produk-produk kebutuhan sehari-hari.
"Saya berpesan pada LaGrosir untuk selalu menjaga kualitas barang dan harga agar selalu terjangkau dan berkomitmen untuk produk-produk UMKM minimal 30 persen," jelas Fadeli saat sambutan di softlaunching LaGrosir, Sabtu (16/2/2019).
Baca: Warga Salatiga Meninggal dalam Mobil yang Terparkir di Terminal Ngimbang Lamongan
Dalam soft launching, dibuka LA Grosir dan 10 WARLA, target dalam satu tahun ke depan akan dibuka di 120 warung setiap Desa di Kabupaten Lamongan, dari total 462 desa.
Fadeli berharap, warga Lamongan dapat memanfaatkan LaGrosir dan WarLa sebagai tempat penyedia kebutuhan sehari-hari.
"Ayo kita belanja di rumah kita sendiri. Ini adalah bukti nyata dari pemerintah serta komitmen terhadap hasil-hasil dari produksi warganya," ungkapnya.
Sementara itu, founder LaGrosir, Abdul Rahman Hidayat mengatakan, keberadaan LaGrosir ini tak lepas dari semua pihak yang terkait.
"Sebagaimana pesan bapak (Bupati) tadi bahwa kita akan komitmen terhadap kualitas barang dan harga karena principal langsung berhubungan dengan kita sehingga memangkas banyak rantai distribusi," ujar pria yang juga menjabat sebagai Komisaris PT Warungdaya Inti Nusantara ini.
Abdul menambahkan, sistem ritel yang diterapkan dari LaGrosir dan WarLa akan terus dimatangkan untuk kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi lokal rakyat Lamongan.
Chief Executive Officer KO-IN Toko Indonesia, Devi Erna Rachmawati, yang hadir dalam kesempatan tersebut, memiliki harapan agar model-model kerjasama seperti ini sinergi antara pemerintah, developer ritel, dan operator ritel akan terus bertambah dan berkembang.
"Sehingga akan hadir lokal-lokal hero di daerah mampu ikut bersaing dengan ritel modern besar yang sudah ada selama ini," kata Devi.
KO-IN Toko Indonesia merupakan smart retail pertama di Indonesia yang fokus untuk meningkatkan value pemilik warung, UKM, IKM dan yang akan mulai berdagang ataupun yang sudah berdagang untuk meningkatkan sistem pola berdagang toko.
Baca: Kurang Pendampingan, UMKM Indonesia yang Go Digital Masih Minim
Upayanya berupa menyertakan sistem modern dan bisa bersaing dengan pasar modern serta meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro yang berkeadilan dan bermartabat.
Mohd Sopiyan Mohd Rashdi – Chief Executive Officer PT Envy Technologies Indonesia mengatakan, selaku perusahaan teknologi penyedia ragam layanan bisnis dan kegiatan di bidang Keamanan Informasi Digital, Sistem Integrasi Informatika, Sistem Integrasi Telekomunikasi, pihaknya menyediaka sistem informasi.
Perbedaan LA Grosir (LAGRO) & WARLA dengan bisnis lain adalah
No Franchise fee : Dengan system kemitraan WARLA akan di kawal penuh terhadap pencapaian penjualan ,system dan kebutuhan barang.
Price Competitive : HARGA akan menjadi concern berkesinambungan agar selalu dapat bersaing dengan retail modern.
Enpowering people : Menjadi kekuatan baru masyarakat memiliki gerai yang bisa bersaing dengan retail modern dalam menyediakan kebutuhan harian.
Rumah UMKM : Seluruh Product UMKM local yang berstandart akan mendapatkan pemasaran disetiap jaringan LAGRO dan WARLA dan tidak dikenakan biaya apapun.
Kelengkapan Product dijaga : Karena mendapatkan supply langsung LAGRO akan berusaha menjaga kelengkapan permitaan product dari WARLA
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.