Dinas Kesehatan Pringsewu Catat Tiga Warga Meninggal Akibat Demam Berdarah
Berdasar hasil penyelidikan epidemologi tidak ada kasus DBD lain di sekitar tempat tinggal pasien
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Hingga 18 Februari, Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu mencatat korban meninggal karena kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat tiga orang.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi, berdasar hasil resume kematian kasus DBD, korban atas nama Sam Arifin (25) warga Kelurahan Pringsewu Barat.
"Pasien meninggal pada 18 Februari 2019," ujarnya, Selasa (19/2/2019).
Berdasar kronologi medis, pasien mengeluh pusing, demam dan menggigil sepulang kerja, Rabu 13 Februari lalu.
Keesokan harinya, pasien dibawa ke Puskesmas Pringsewu untuk pemeriksaan.
Tenaga kesehatan Puskesmas memberi obat dan diedukasi supaya ke puskesmas kembali bila tidak ada perubahan selama tiga hari.
Satu hari atau, Jumat (15/2/2019) kondisi pasien semakin memburuk dan tidak mau makan.
"Sabtu 15 Februari kembali dibawa ke Puskesmas Pringsewu dan dicek laboratorium dengan hasil trombosit 136.000".
"Kondisi trombosit Sam Arifin turun draktis setelah dicek laboratorium kembali, Minggu 17 Februari trombositnya hanya sebesar 56.000, sehingga pada pukul 17.00 WIB pasien dirujuk ke RS Wismarini," urai Purhadi.
Hasil tes laboratorium di RS Wismarini keesokan harinya, trombosit pasien turun menjadi 27.000 hematokrit 29,8 persen.
Pasien juga mengeluh sesak nafas dan pada pukul 12.30 WIB pasien meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung melakukan penyelidikan epidemologi.
Purhadi mengatakan, berdasar hasil penyelidikan epidemologi tidak ada kasus DBD lain di sekitar tempat tinggal pasien.
Pihaknya juga memberikan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pembagian abate dan fogging focus.