J & T Express Hentikan Layanan Pengiriman Barang dari Batam Hingga 24 Februari
Sejak 17 Februari hingga 24 Februari 2019 mendatang, perusahaan jasa titipan (PJT) J & T Express menghentikan layanan pengiriman barang dari Batam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sejak 17 Februari hingga 24 Februari 2019 mendatang, perusahaan jasa titipan (PJT) J & T Express menghentikan layanan pengiriman barang untuk sementara waktu dari Batam.
Sekretaris Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Kota Batam, Arif Budiyanto mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatnya dari penanggungjawab J & T Batam, penghentian penerimaan barang untuk sementara waktu tersebut terpaksa dilakukan karena adanya penumpukan barang di gudang logistik J & T Batam.
"Barang saat ini banyak menumpuk di gudang. Mereka butuh waktu untuk merilis, melepas, dan mengurainya," kata Arif kepada Tribun, Senin (18/2/2019).
Kebanyakan barang yang akan dikirim itu, merupakan barang e-commerce yang akan dikirim keluar Batam.
Saat ini, pelayanannya agak terhambat.
"Makanya mereka menunggu agak reda dulu. Tapi ini bukan berhenti melayani ya. Hanya sementara waktu saja," ujarnya.
Diperkirakan dalam waktu seminggu, penumpukan barang yang terjadi sudah dapat terurai, dan pelayanan pengiriman barang keluar Batam dapat normal kembali.
Adapun penyebab barang menumpuk ini, menurut Arif, ada banyak faktor yang mempengaruhinya.
Di antaranya, imbas kenaikan harga tiket pesawat yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan tujuan domestik.
Hal ini berdampak pada pengurangan jam terbang pesawat.
"Pesawat saja terbatas kargonya. Harga tiket naik, banyak yang cancel. Pesawat tak terbang, jadi barang juga tak berangkat," kata Arif.
Faktor lainnya, juga karena penerapan sistem baru CEISA yang diterapkan Bea dan Cukai untuk pelayanan pengiriman barang keluar dari Batam.
Baca: Polisi Temukan Bagian Kepala Tabrani di dalam Jurang, Terpisah 4 Km dari Tubuhnya
"Dengan sistem ini, memang harus jujur kirim barangnya, biar proses di BC tak terhambat. Tapi ini hanya satu faktor saja. Masih banyak faktor lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Arif mengatakan, penumpukan barang ini tidak hanya terjadi di PJT J & T Express, tetapi juga hampir di semua PJT lainnya.
Namun memang baru J & T yang secara terang-terangan, menginformasikan penghentian pengiriman barang sementara waktu.
"Semua sama, ada penumpukan barang. Makanya ada yang mengurangi pelayanannya. Kalau tak, bertumpuk. Pesawat tiap hari ada yang cancel flight, pesawat tak terbang, tak terangkat barangnya. Akhirnya pakai moda transportasi lain," kata Arif.
Namun beberapa hari ini, Arif menilai, pengiriman barang melalui jasa pesawat sudah mulai lancar kembali.
Karena itu, ia berharap dalam waktu seminggu, pelayanan pengiriman barang, khususnya dari J & T dapat normal kembali. (wie)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Banyak Penerbangan Cancel hingga Aturan CEISA, Ini Penyebab Ekspedisi Tolak Kirim Barang Dari Batam