Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Ini Bantu Pacarnya Melahirkan Lalu Kubur Bayinya di Samping Asrama di Kupang

Seorang mahasiswa sebuah universitas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membantu proses persalinan sang paca

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mahasiswa Ini Bantu Pacarnya Melahirkan Lalu Kubur Bayinya di Samping Asrama di Kupang
care24.co.in
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang mahasiswa sebuah universitas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) membantu proses persalinan sang pacar, yang juga seorang mahasiswi.

Mahasiswa berinisial KMF (21) itu, diduga membantu sang kekasih, HDD (20) melahirkan.

Tindakan tersebut dilakukan KMF dan HDD di Asrama Pemda Alor, Jalan Alfa Omega RT13/RW03, Kelurahan Lasiana, Kecamatana Kelapa Lima, Kota Kupang, Minggu, (24/2/2019).

Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto, SH pada Senin (25/2/2019) mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.

Ia menjelaskan berdasarkan keterangan KMF kepada pihak kepolisian, sebelumnya, Sabtu (23/2/2019) sekitar pukul 08.00 WITA kekasihnya HDD datang.

HDD datang dan mengeluh sakit pada bagian perut.

Setelah itu, HDD menginap di kamar sang pacar yang berada di Asrama Pemda Alor.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, pada Minggu (24/2/2019) sekira pukul 16.00 WITA HDD mengatakan sudah tidak mampu menahan rasa sakit.

Ia mengaku hendak melahirkan.

HDD pun melahirkan bayi mungilnya dibantu oleh sang kekasih.

Setelah melahirkan, sang pacar membungkus bayinya menggunakan kain sarung.

Bayi tersebut dimasukkan ke dalam dus.

KMF lalu menyimpannya di dalam kamar.

Saat melahirkan, HDD diduga sedang hamil 7 bulan.

Informasinya, bayi sudah dalam keadaan meninggal dunia saat dilahirkan HDD.

Ia lantas membersihkan kamar yang kotor pasca persalinan.

Setelah membersihkan kamar, KMF mengubur bayi yang baru dilahirkan tersebut di samping asrama Pemda Alor.

Ia mengubur bayinya tanpa ada yang membantu sekira pukul 19.00 Wita.

Lebih lanjut, seusai mengubur sang bayi, KMF kembali ke dalam asrama.
Saat itu, sang kekasih, HDD mengeluh pusing.

Mengetahui keadaan HDD yang terus memburuk, rekan-rekannya yang berada di asrama tersebut melarikannya ke RS Mamami untuk mendapatkan tindakan medis.

Anggota Polsek Kelapa Lima yang mendapatkan Informasi dari RAIMAS Polda NTT sekira pukul 02.00 WITA langsung bergerak cepat menangani kasus tersebut.

Baca: Bukan Cuma Beli Keperawanannya, Jika Fela Mau Dinikahi Ia Akan dapat Uang Rp 318 Juta Perbulan

"Gabungan Piket Fungsi Dan SPKT Polsek Kelapa Lima bersama dengan anggota RAIMAS Polda NTT bersama-mendatangi RS Mamami dan melakukan pengecekan dan mendapatkan pasangan pelaku tersebut," kata Kapolsek Kelapa Lima.

Dari hasil pengembangan dan keterangan pelaku, lanjut Kapolsek Kelapa Lima, Gabungan Piket Polsek Kelapa Lima dan RAIMAS Polda NTT mendatangi TKP dan mengecek lokasi di mana pelaku menguburkan bayinya.

Selanjutnya, Anggota identifikasi Polres Kupang Kota bersama pelaku disaksikan oleh ketua RT13 melakukan penggalian dan mengangkat bayi yang dikuburkan tersebut.

"Korban (bayi) sementara berada di dalam kamar Jenazah RSB Titus Uly," ujarnya.

Dikatakannya, KMF sudah diamankan di Mapolsek Kelapa Lima Kota Kupang Polres Kupang Kota.

Sementara itu, HDD masih mendapatkan perawatan di RS Mamani Kupang.

Pada Oktober 2017, NP, seorang mahasiswi kesehatan di Kupang, nekat menggugurkan janin dalam kandungannya yang berusia enam bulan.

Akibatnya, bayi laki-laki yang tidak berdosa itu meninggal dunia.

Insiden tersebut terjadi pada Minggu (1/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita di sebuah kos-kosan yang ia tempati sejak Maret tahun lalu.

Kos-kosan itu terletak di Jalan Dalekesa RT 16 RW 06, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Baca: Ini Penyebab Sidang Augie Fantinus Ditunda Majelis Hakim

Yuni Isliko, anak pemilik kos, menuturkan, ketika hendak mengantarkan adiknya yang berusia 3 tahun kepada orangtuanya yang tinggal di belakang asrama, ia melihat pintu kamar mandi terbuka dan berceceran banyak darah.

Namun ia mengira darah tersebut merupakan darah menstruasi sehingga dirinya pun menuju rumah orangtuanya.

Yuni pun memberitahukan ayahnya, Xaverius Isliko (60) dan mengecek ke dalam kamar mandi.
Xaverius pun meminta anak kos lain, Ory Objan (22) yang baru pulang gereja untuk mengecek kamar mandi.

Ory mengaku melihat banyak darah dan melihat kaki milik korban.

Saat itu, ia langsung memberi tahu Xaverius dan kakak laki-laki Novi.

Mereka pun langsung menuju kamar mandi dan mendapati Novi sudah berlumuran darah dan tubuhnya sudah terkapar lemah di lantai kamar mandi.

Kristian Tena (23), anak kos lain yang baru saja pulang gereja, pun diminta sang kakak untuk mengangkat Novi dari kamar mandi menuju kamarnya.

"Saya lihat tubuhnya sudah penuh darah. Waktu saya angkat, Novi masih dalam keadaan sadar. Ia masih sempat minum susu sampai habis," ujar Kristian, Minggu (1/10/2017) di Kupang.

Sekitar pukul 12.00 Wita, anggota dan tim Identifikasi Polres Kupang Kota langsung melakukan olah TKP dan mengamankan jasad bayi korban aborsi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kota Kupang.

Sementara itu, pada Januari 2018, mengutip kompas.com, Pasangan kekasih berinisial AM alias F (23) dan MK (21), mengubur bayi hasil hubungan gelap mereka di samping sumur di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT.

Aparat Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), membekuk pasangan kekasih karena menguburkan bayi hasil aborsi di samping sumur di salah satu kos-kosan yang terletak di RT 30 RW 10 Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Baca: Pengenalan kepada Masyarakat, Tarif MRT Jakarta Akan Digratiskan Pada Maret 2019

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, AKP Pinten Bagus Satrianing Budi mengatakan, pasangan kekasih yang dibekuk itu berinisial AM alias F (23) dan MK (21).

Kedua pelaku itu, lanjut Budi, berstatus sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Kupang.

"Keduanya ditangkap di tempat yang berbeda. Pelaku F ditangkap di tempat kosnya yang terletak di RT 13 RW 04 Kelurahan Oeba, Kecamatan Kota Lama, tadi malam ," ungkap Budi kepada Kompas.com, Sabtu (27/1/2018).

Sedangkan MK, lanjut Budi, diamankan pada kamar kosnya di RT 30 RW 10 Kelurahan Fatululi, tempat jasad bayi tersebut ditemukan oleh warga setempat.

Saat melakukan penggeledahan pada kedua lokasi kamar kos tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa gunting yang digunakan untuk memotong plasenta bayi.

Ada juga sprei bersimpuh darah, baju, celana pendek, pakaian dalam milik tersangka F, serta adanya ceceran darah yang cukup banyak pada kamar mandi di tempat kos milik pelaku MK.

Kedua pelaku selanjutnya diamankan dan dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang guna menjalani visum.

Setelah itu berlanjut ke Mapolres Kupang Kota guna menjalani pemeriksaan lanjutan oleh tim penyidik Satuan Reskrim.

"Saat ini kita sedang memeriksa dan melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap motif keduanya mengubur bayi hasil aborsi," ucapnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan sesosok mayat bayi yang ditindih batu.

Jasad bayi itu terbungkus dua potong baju dan dikuburkan dengan ditindih batu dekat sebuah sumur di kos-kosan yang terletak di RT 30 RW 10, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo.

Jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh seorang penghuni kos bernama Noni Banik (43), Jumat (26/1/2018). (Gecio Viana/Eflin Rote/POS KUPANG.COM/KOMPAS.COM)

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Mahasiswa Ini Bantu Sang Pacar Melahirkan, Kubur Bayi di Asrama Pemda Alor,

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas