Pencuri Truk di Kediri Ditembak, Modusnya Pakai Obat Bius
Pelaku H Taufik Hidayat mengaku ia mempunyai ide mencampur obat ke nasi padang yang diberikannya ke sopir truk.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anggota Subdit III Jatanras Polda Jatim membekuk dua komplotan pencurian truk bermodus membius korbannya memakai nasi padang di kawasan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
Polisi terpaksa melumpuhkan dengan timah panas di kaki masing-masing pelaku lantaran berupaya melawan dan melarikan diri ketika hendak ditangkap.
Adapun kedua pelaku pencurian truk itu bernama H Taufik Hidayat (60) warga Desa Lemah Putro Kabupaten Sidoarjo dan Sarip (57) warga Jl Murukan Gang I Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto.
Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, mengatakan kedua pelaku merupakan sindikat jaringan pencurian truk antarkota yang melakukan pencurian modus membius korbannya sopir truk bernama Supartono (47) warga Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
“Pelaku membius korbannya yakni memberi lima obat yang dihaluskan memakai air lalu ditaruh dinasi padang yang diberikan ke sopir truk tersebut,” ungkapnya di Mapolda Jatim, Senin (25/2/2019).
Leo mengatakan adapun kronologi kejadian itu bermula saat pelaku H Taufik Hidayat mendatangi Siswanto pemilik truk Mitsubishi S 8255 U.
Dia menghubungi sopinya Supartono untuk mengantarkan truk itu di Pare Kabupaten Kediri.
Pelaku sempat menghubungi korban Supartono mengiming-imingi bonus Rp 200 ribu itu dilakukan agar secepatnya mengantarkan truk ke tujuan yang dimaksud.
Korban bertemu dengan pelaku di daerah Badas Kediri kemudian diberi nasi padang yang sebelumnya sudah dicampur obat tidur.
“Korban sempat mengeluh pusing dan tidak sadarkan diri usai makan nasi padang yang dicampur obat korban di dalam truk,” jelasnya.
Baca: Dipaksa Ngaku Perkosa Bidan Desa, Harismail Babak Belur Dipukuli, Labfor: Tak Ada Bukti Diperkosa
Dikatakannya, pelaku H Taufik Hidayat duduk di kursi penumpang bersama pelaku Sarip yang mengemudikan truk tersebut ke arah barat. Korban dibaringkan di belakang kursi truk.
"Kedua pelaku membuang korban di tengah hutan jati perbatasan wilayah Wilangan Nganjuk dengan Caruban Madiun," terangnya.
Leo memaparkan kedua pelaku menyerahkan truk itu ke tiga orang komplotan pelaku lainnya di Semarang Jawa Tengah. Kedua pelaku kembali ke rumahnya menumpang bus
"Pelaku mendapat upah sekitar Rp 3, 5 juta dan Rp 1 juta," bebernya.