Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kabar Terkini Kasus Dokter Suntik Bidan 56 Kali, Jaksa Tunggu Jadwal Pelimpahan Tahap Dua

Kejari Tanjungpinang melalui bagian pidana umum telah menyatakan berkas perkara dokter suntik bidan hingga 56 kali telah lengkap atau P21.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kabar Terkini Kasus Dokter Suntik Bidan 56 Kali, Jaksa Tunggu Jadwal Pelimpahan Tahap Dua
Tribun Batam/Wahib Wafa
Kasintel Kejari Tanjungpinang, Rizky Rahmatullah SH MH. TRIBUN BATAM/WAHIB WAFA 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Beberapa bulan lalu sempat heboh adanya seorang dokter yang melakukan kegiatan medis dengan menyuntikkan ke sejumlah tubuh wanita yang berprofesi sebagai bidan bernama Destriana Dewanti. Jumlah suntikan sebanyak 56 titik.

Kini tiga bulan berlalu. Apa kabar penanganan penyidikan yang dilakukan oleh Polres Tanjungpinang atas kasus yang terjadi pada bulan November 2018 lalu itu?

Di awal bulan Maret 2019 ini, ada kabar terbaru perkembangan kasus penyidikan kepolisian.

"Proses penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian sudah P21. Atau sudah lengkap berkasnya," kata Rizky Rahmatullah SH MH Kasintel Kejari Tanjungpinang dikonfirmasi Tribun Batam, Jumat (1/3/2019).

Ia menyebutkan beberapa hari lalu Kejari Tanjungpinang melalui bagian pidana umum telah menyatakan berkas lengkap atau P21.

Sementara kapan tanggal pelimpahan tahap dua penyerahan tersangka Dokter Yusrizal beserta barang bukti ia belum mengetahui.

"Pelimpahan tahap dua masih menunggu diagendakan. Belum diagendakan," kata Rizky.

Berita Rekomendasi

Kasus ini berawal saat tersangka Yusrizal Saputra yang juga rekan bidan Destriana Dewanti memberikan suntikan vitamin C.

Tak lama sang bidan mengalami penurunan kesadaran hingga pingsan.

Meracau

Yusrizal saat itu mengaku memberikan pertolongan dengan mencari jalur pembuluh darah Vena dengan menyuntikkan sebanyak 56 kali.

Tak lama korban sadar membuat laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh dokter.

Kisah bidan Destriana Dewanti alias bidan Winda dalam kasus dokter suntik bidan sampai 56 kali di Tanjungpinang masih menyisakan sejumlah misteri.

Baca: Istri Dokter Yusrizal Ungkap Bidan Winda Meracau Usai Disuntik dan Tubuhnya Lemas

Di antaranya, bagaimana kondisi bidan Winda sesaat setelah dokter Yusrizal menyuntikkan cairan ke tubuh bidan Winda saat itu.

Kini cerita itu kian terkuak. Istri dokter Yusrizal, dokter yang menyuntik bidan itu, Mumtaza Noor Azhila mengungkapkan saat dokter Yusrizal menyuntikkan cairan vitamin C, ternyata bidan Winda langsung lemas.

Bidan Winda juga meracau. Setelah itu bidan Winda tak sadarkan diri.

Istri dokter yang kini telah menjadi tersangka di Polresta Tanjungpinang, Kepri, itu memang ingin buka-bukaan kasus ini.

Mengenai asal muasal cairan yang disuntikkan oleh dokter Yusrizal ke bidan Winda, dikatakan Mumtaza, dibeli di apotik yang telah memiliki izin edar.

Ia memastikan cairan itu adalah jenis vitamin C.

Dokter Yusrizal Saputra saat menjalani proses rekontruksi, Rabu (7/11/2018).
Dokter Yusrizal Saputra saat menjalani proses rekontruksi, Rabu (7/11/2018). (Tribun Batam/Wahib Wafa)

Dokter Yusrizal mengaku memiliki bukti transaksi dari apotik.

"Kita ada bukti transaksi juga obat itu beli di apotik. Kalau soal obat yang boleh tidaknya digunakan oleh seorang dokter, itu nanti dari saksi ahli yang menjelaskan.

Setahu saya obat itu digunakan untuk menenangkan diri saat (pasien) dalam kondisi panik," ungkap Mumtaza Noor Ashila wanita yang juga calon dokter itu saat ditemui Tribunbatam.id di Pamedan Tanjungpinang, Minggu (11/11/2018).

Saat dilakukan penyuntikan terhadap korban, diceritakan Mumtaza tiba-tiba kondisi bidan Winda lemas hingga meracau.

Dalam kamus disebutkan meracau yakni bicara tidak karuan, atau bicara secara berulang-ulang tanpa mempunyai arti khusus.

"Jadi saat disuntikkan vitamin C (korban) masih sadarkan diri," tuturnya.

Ia menyebutkan korban dalam kondisi efek yang berbeda dan terus meracau, lemas dan panik.

Baca: Suntik Vitamin 50 Kali kepada Seorang Bidan, Dokter Yusrizal Dibebastugaskan Sebagai ASN

Oleh karena itu diperkirakan Dokter Yusrizal kemudian juga menyuntikkan zat lain, guna mengatasi situasi yang tidak biasa itu.

Dikatakan Mumtaza, saat itu Dokter Yusrizal kemudian menyuntikkan obat lain untuk menenangkan korban karena panik dan terus meracau.

Namun dia tak menyebutkan jenis obat apa yang digunakan untuk melakukan upaya yang menurutnya sebagai pertolongan ketika pasien panik, sesak nafas, gelisah dan kondisi efek lain yang bisa saja memulai memungkinkan terjadinya pembuluh darah pecah.

"Saya tidak tahu apakah obat yang diberikan saat bidan Winda (Deatriana Dewanti) panik, lemas dan meracau) ini bisa digunakan oleh dokter kandungan. Itu dokter sebagai saksi ahli yang dapat menerangkan," ungkapnya.

Pertolongan Darurat
Yusrizal saat itu sudah menyuntikkan vitamin C sebanyak 2 CC. Efek samping yang diterima oleh pasien ini berbeda ketika sebuah obat dimasukkan ke dalam tubuh.

"Efek dari obat itu berbeda. Mungkin karena kondisinya sedang capek. Saat dimasukkan vitamin C sebanyak 2 CC, bidan ini pusing, lemas, sesak nafas dan manurun fisiknya," tuturnya.

Hanya saja mengenai hal itu, ia memastikan karena efek samping dari obat vitamin C itu.

Mumtaza Noor Ashila, istri dokter Yusrizal Saputra yang menjadi tersangka dalam kasus penyuntikan bidan. TRIBUN BATAM/THOMM LIMAHEKIN
Mumtaza Noor Ashila, istri dokter Yusrizal Saputra yang menjadi tersangka dalam kasus penyuntikan bidan. TRIBUN BATAM/THOMM LIMAHEKIN (Tribun Batam/Thom Limahekin)

Dipaparkannya, saat itu saat melihat kondisi tubuh bidan menurun, suaminya, Dokter Yusrizal juga telah menghubungi bantuan rumah sakit.

Saat menunggu bantuan ambulans datang, sesuai standar tenaga medis dokter Yusrizal memang melakukan pertolongan.

"Pertolongan sesuai standar tenaga medis sudah dilakukan seperti memperlancarkan kondisinya pernafasannya. Namun karena kondisinya bergerak terus dan meracau dan resposnya tak ada. Saat dipanggil Wanti.. Wanti,' dia tak merespon," ungkapnya.

Dia memaparkan, kondisi bidan Winda alias bidan Wanti itu sirkulasinya lemah disinyalir karena letih.

"Karena mungkin dia habis jaga malam. Kondisi fisik seseorang kan berbeda-beda. Dia juga bilang takut jarum suntik," ungkapnya.

Kondisinya yang terus menurun Yusrizal menghindari adanya pembuluh darahnya pecah.

"Kondisi saat itu dikawatirkan pembuluh darahnya mudah pecah. Oleh karenanya Dokter Yusrizal memasangkan abocath untuk mempermudah memasukkan cairan. Agar untuk memasukkan, vitamin, cairan atau infus itu akan lebih mudah," katanya lagi.(tribunbatam.id/wahib waffa)

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Kabar Terbaru Kasus Dokter Suntik Bidan 56 Kali, Jaksa Tunggu Jadwal Pelimpahan Tahap Dua

Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas