Sebelum Tewas Dalam Kecelakaan, Ajudan Bupati Demak Sempat Pulang dan Bawa Oleh-oleh untuk Orangtua
Febri Dien Terial, ajudan Bupati Demak Muh Nasir, sempat pulang ke rumahnya di Pasuruan, Jawa Timur pekan lalu.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Sebelum meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Batang-Semarang, Febri Dien Terial, ajudan Bupati Demak M Nasir, sempat pulang ke rumahnya di Pasuruan, Jawa Timur pekan lalu.
Junaidi, ayah Febri, mengaku saat pulang pekan lalu, anaknya tidak seperti biasanya.
Ia tiba-tiba membawakan oleh-oleh dari Demak.
Febri membawakan satu kardus belimbing dan jambu merah dari Demak.
Baca: Polda Jateng Ungkap Kronologi Kecelakaan Mobil Bupati Demak yang Tewaskan Sang Ajudan
"Biasanya kalau pulang ya hanya bawa tas kecil aja. nah, ini tumben-tumbennya dia bawa buah tangan. Tapi, saat itu ya tidak ada kepikiran apa-apa. Saya selalu jemput dan antar dia ke stasiun. Kalau pulang dia selalu naik kereta meski sesekali naik pesawat," urainya.
Karena kesibukannya, Febri memang jarang pulang ke rumah.
Orangtuanya pun menyadari kesibukan anaknya.
Tapi, sekalipun libur kerja, ia selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Kota Pasuruan.
Baca: Sebelum Meninggal, Ajudan Bupati Demak, Febri Dien Terial Disebut Sempat Tunjukkan Gelagat Aneh
"Minggu kemarin baru pulang. Empat hari, mulai Kamis dan baru balik ke Demak minggu pagi. Jadi, saya terakhir ketemu ya seminggu kemarin," kata Junaidi, kepada SURYA.co.id, Minggu (3/3/2019).
Junaidi mengatakan, komunikasi terakhir dengan almarhum itu Sabtu malam.
Febri menghubungi Mamanya.
Ia menyampaikan kabar bahwa dirinya sedang mendampingi Bupati di Bandung.
"Sabtu malam masih beri kabar ke istri saya. Biasa, Febri itu anaknya memang pendiam. Tapi, kalau urusan keluarga, dia sangat aktif. Dia rutin memberikan kabar ke saya dan istri. Apapun yang dilakukannya dan dia pergi kemana, selalu beri kabar," jelasnya.
Baca: Sandy Tumiwa Tersandung Kasus Narkoba: Asal Usul Sabu, Alasan, Hingga Upaya Penangguhan Penahanan
Ia pun tak menyangka, komunikasi melalui telepon genggam itu merupakan komunikasi terakhirnya dengan sang anak.