Tulang Belulang Mayat di Puncak Gunung Sumbing
Selain harus menyisir terlebih dahulu puncak Sumbing, cuaca buruk juga menjadi kendala dalam proses evakuasi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Yayan Isro' Roziki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi mayat, yang sebagian besar bagian tubuhnya telah menjadi tulang-belulang, dari puncak Gunung Sumbing.
Jenazah tersebut disimpan di Kamar Mayat RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo.
"Usia mendapat informasi, tim gabungan bergerak ke lokasi. Namun, titik tepatnya tidak langsung ditemukan, harus disisir terlebih dahulu," ujar Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/3/2019).
Selain harus menyisir terlebih dahulu puncak Sumbing, cuaca buruk juga menjadi kendala dalam proses evakuasi.
Setelah penyisiran, mayat akhirnya ditemukan di petak 23-1 RA turut RPH Anggrunggondok, tidak begitu jauh dari Puncak Rajawali.
"Sebagaimana informasi yang diterima, kondisi korban memang cukup mengenaskan. Kepalanya tinggal tengkorak, sementara sebagian besar bagian tubuh lain sudah membusuk, menyisakan tulang-belulang," ujarnya.
Dituturkan, mulanya mayat tersebut diperkirakan berjenis kelamin laki-laki.
Namun, usai diperiksa tim medis di RSUD KRT Setjonegoro, jenis kelamin korban justru belum dalam dipastikan, hingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca: Jenazah Dua Pendaki Eropa Ditemukan Setelah Hilang 13 Hari di Gunung Wilayah Pakistan
"Sempat diperkirakan laki-laki, tapi ternyata korban mengenakan rok, tanpa celana dalam. Belum dapat dipastikan, karena kondisi tubuh korban sudah rusak parah," ucapnya.
Adapun ciri-ciri korban, disebutkan, tinggi badan sekitar 160 centimeter, berambut gimbal dan panjang, saat ditemukan mengenakan kaus warna gelap tanpa lengan, bersarung warna dominan biru sementara, pakaian lain berserakan di sekitar mayat.
Seperti jaket kombinasi warna putih dan gelap, di bagian punggung terdapat tulisan 'SAMUDRA MOTOR'.
"Diperkirakan sudah meninggal lebih dari sebulan. Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengetahui warga dengan ciri-ciri seperti itu diharapkan segera lapor ke polisi," sambungnya.
Pengurus Basecamp Garung, M Iwan mengatakan, dari hasil temuan barang-barang yang ada, diperkirakan korban bukan merupakan pendaki sebab tidak ditemukan adanya barang-barang yang biasa dibawa oleh para pendaki.