Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5.937 Hektar Sawah di Jawa Timur Rusak dan Puso akibat Banjir Bandang

Pasca banjir dua pekan lalu setidaknya ada lahan pertanian seluas 5.937 hektar yang terdampak.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 5.937 Hektar Sawah di Jawa Timur Rusak dan Puso akibat Banjir Bandang
Istimewa
Banjir bandang yang melanda 12 kecamatan di Kabupaten Madiun, minggu lalu. Foto diambil dari helikopter. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Banjir yang melanda Jawa Timur di 19 kabupaten/kota berdampak pada lahan pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistiyo mengatakan, pasca banjir dua pekan lalu setidaknya ada lahan pertanian seluas 5.937 hektar yang terdampak.

Dari jumlah itu lahan yang puso ada seluas 453 hektar.

"Dari data total lahan yang terdampak banjir yang terasuransi seluas 3977 hektar. Sedangkan yang 1.960 hektar lahan pertaniannya tidak diasuransikan," kata Hadi, saat dikonfirmasi Surya.co.id, Minggu (17/3/2019).

Menurutnya yang paling parah terdampak ada di tiga kabupaten dari 19 kabupaten, yaitu di Bojonegoro, Ponorogo dan Tuban.

Baca: Pekerjakan 40 WNI Ilegal di Jepang, Bos Perusahaan Perekrut Tenaga Kerja Ditangkap Polisi

Dikatakan Hadi, Pemprov Jawa Timur siap membantu benih untuk lahan persawahan yang rusak.

Namun benih itu tidak bisa dikeluarkan jika tidak ada pengajuan dari kabupaten yang bersangkutan.

BERITA TERKAIT

"Kita tunggu surat permintaan bantuan benih dari kabupaten yang terdampak. Kita siapkan cadangan benih daerah maupun benih nasional," tegasnya.

Bantuan dari Pemprov tersebut hanya bisa digulirkan utamanya bagi petani yang belum mengansuransikan lahan pertaniannya.

Sedangkan untuk petani yang sudah mengansuransikan lahan pertaniannya, Jasindo akan memberikan ganti benih.

Namun ada syaratnya yaitu kerusakan lahan pertaniannya mencapai 70 persen.

Baca: Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton

Kini Pemprov Jatim selain menunggu surat permintaan bantuan benih dari kabupaten terdampak juga tengah menunggu penyuluh yang mendata kerusakan lahan pertanian Jawa Timur dengan data lebih detail.

"Dengan adanya musibah ini kita mengimbau agar semua petani mau untuk mengasuransikan lahan pertaniannya. Sebab pentingnya jika ada bencana seperti ini dia akan dapat ganti," katanya.

Terlebih biaya asuransi lahan pertanian ini juga tidak mahal dan disubsidi pemerintah.

Dari biaya Rp 180 ribu per petani, petani hanya diwajibkan membayar Rp 36 ribu.

Dengan syarat maksimal lahan yang diasuransikan adalah dua hektar.

"Asuransinya akan diganti Rp 6 juta per hektar sawah," kata Hadi.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pasca Banjir, Tercatat 5937 Hektar Sawah di Jawa Timur Rusak dan Puso

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas