Banjir di Sentani, 9 Rumah Rusak, 120-an Warga Mengungsi
Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua mengakibatkan 9 rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua mengakibatkan 9 rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru.
Selain itu satu unit mobil rusak atau hanyut, jembatan Doyo dan Kali Ular mengalami kerusakan.
Sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani serta kerusakan 1 pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani.
"Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada wartawan, Minggu (17/3/2019).
Banjir bandang melanda 9 kelurahanan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada Sabtu (16/3/2019) pukul 21.30 WIT.
Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.
Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang.
Baca: Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton
Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban.
Beberapa warga sejak semalam mengungsi. Tercatat sekitar 50 orang di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah, 70 orang di Kediaman Bupati Jayapura, dan beberapa warga mengungsi di Kantor Basarnas Jayapura.
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan melakukan penanganan darurat. Posko akan didirikan.
Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak.
Melihat dampak banjir bandang dan landaan banjir bandang yang terjadi di Sentani, menurut dia, kemungkinan disebabkan adanya longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir.
Karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali adanya longsor di bagian hulu kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami.