Kodam XVII/Cendrawasih Buka Dapur Umum di Posko Gereja Marten Luther dan Lorong Salatiga
Dapur umum didirikan di Posko Gereja Marthen Luther, Lorong Salatiga, Distrik Sentani.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring telah menginstuksikan kepada seluruh jajarannya agar segera mengerahkan pasukan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat yang terkena bencana banjir bandang di Sentani, Jayapura sejak Sabtu (16/3/2019).
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan Satuan perbekalan dan angkutan Kodam (Bekang Dam XVI/Cend) telah mendirikan posko bantuan dan dapur umum sejak Minggu (17/3/2019) dinihari.
"Dapur umum didirikan di Posko Gereja Marthen Luther, Lorong Salatiga, Distrik Sentani. Sedangkan satu posko pelayanan yang lain didirikan di Mako Yonif R 751/Wira Jaya Sakti," kata Kolonel Inf M Aidi saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Minggu (17/3/2019) pagi.
Kabekang XVII/Cen Kolonel CBA Nurbudianto menjelaskan masing-masing dapur umum ini dilayani oleh 25 orang Prajurit Bekang.
"Kapasitas dapur umum itu mampu melayani 1.000 sampai 3.500 orang setiap dapur umum untuk setiap kali waktu makan. Meskipun diperkirakan pengungsi tidak mencapai jumlah tersebut, untuk efektivitas karena tempatnya terpencar-pencar maka kami dirikan sekaligus dua unit dapur umum," kata Nurbudianto.
Baca: Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton
Selain materil pendukung tersebut TNI juga mengerahkan personel dalam rangka membantu evakuasi korban.
Sejumlah 6 Satuan Setingkat Kompi (SSK) telah dikerahkan meliputi 04 SSK dari Yonif Raider 514/Sabbada Yudha yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan (Pamtas), dan 02 SSK dari Yonif R 751/WJS.
Seluruh kegiatan perbantuan TNI dalam rangka membantu menanggulangi bencana alam banjir bandang Jayapura dikendalikan langsung oleh Danrem 172/VWY Kolonel Inf Jonathan B Sianipar selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dan Kolaks Ops).
Korban banjir bandang yang menerjang 9 kelurahan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 42 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka hingga Minggu (17/3/2019) pukul 08.30 WIB.
![Banjir di Kecamatan Sentani Jayapura.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banjir-di-kecamatan-sentani-jayapura.jpg)
BNPB mencatat, kerusakan yang ditimbulkan antara lain sembilan rumah rusak terdampak banjir di BTN Doyo Baru, sekitar 150 rumah terendam di BTN Bintang Timur Sentani, satu mobil rusak atau hanyut, satu pesawat jenis Twin Otter di Lapangan Terbang Adventis Doyo Sentani, serta jembatan Doyo dan Kali Ular rusak.
"Dampak kerusakan masih akan bertambah karena pendataan masih dilakukan dan belum semua daerah terdampak dijangkau oleh Tim SAR gabungan," kata Kepala Pusat Data Informasi, dan Humas BNPB saat dikonfirmasi Tribunnews.com pada Minggu (17/3/2019).
Ia mengatakan, tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI dan relawan masih melakukan penanganan darurat.
"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban masih dilakukan di daerah terdampak. Posko didirikan untuk memudahkan koordinasi. Sebagian bantuan disalurkan kepada masyarakat terdampak," kata Sutopo.
Banjir bandang yang melanda sembilan kelurahanan di Kecamatan Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua terjadi pada Sabtu (16/3/2019) pukul 21.30 WIT.
Banjir melanda Kelurahan Barnabas Marweri, Piter Pangkatana, Kristian Pangakatan, Didimus Pangkatana, Andi Pangkatana, Yonasmanuri, Yulianus Pangkatana, Nelson Pangkatan, dan Nesmanuri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.