Guru di Mojokerto Jadi Korban Begal Payudara yang Beraksi di Bypass
Aksi begal payudara terjadi di Kabupaten Mojokerto. Seorang guru (L) warga Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menjadi korban pelecehan seksual
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Aksi begal payudara terjadi di Kabupaten Mojokerto. Seorang guru (L) warga Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menjadi korban pelecehan seksual begal payudara tersebut pada Rabu (20/3/2019).
"Saya melintas di Jalan Bypass Jampirogo, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Kejadiannya sekitar pukul 17.20 WIB," kata L, Kamis (21/3/2019).
L megungkapkan saat itu dirinya berjalan dari arah Trowulan menuju Kota Mojokerto. Setibanya di lokasi kejadian Jalan Bypass Jampirogo, ada seorang laki-laki dari arah belakang memepet dia dan meremas payudara kanannya.
"Saya saat itu hendak takziah. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang tangannya menyentuh payudara saya. Saya ingat pelakunya, ciri-cirinya dia mengendarai sepeda motor Supra nopolnya kalau tidak salah S 2011 Q. Kemudian dia memakai sarung serta peci," ujarnya.
Dia mengungkapkan kejadian pelecehan ini begitu cepat. Menurutnya pria tersebut sengaja menyasar dirinya.
"Padahal saat itu sedang hujan. Saya juga mengenakan jas hujan warna gelap," ungkapnya.
L sempat berupaya mengejar pelaku hingga beberapa meter. Tetapi, pelaku langsung memacu kencang kendaraannya.
"Saya sempat ingin menendang motor pelaku. Namun, karena jaraknya cukup jauh dan kaki saya tidak sampai, pelaku pun akhirnya berhasil kabur dengan masuk di salah satu gang wilayah Daleman. Pelaku sempat menoleh ke arah saya. Kulitnya gelap dan matanya agak lebar. Sesampainya di lokasi takziah saya syok dan menangis. Saya mengimbau kepada perempuan agar berhati-hati," sebutnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Muhammad Solikhin Fery, mengatakan belum ada laporan terkait kasus begal payudara.
"Belum ada laporan terkait kasus itu (begal payudara)," tandas Fery.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Begal Payudara Berpeci Beraksi di Bypass Mojokerto, Korbannya Guru: 'Saya Ingat Pelakunya',