Gapura Acara PJB Pemkot Pasuruan Ambruk Diterjang Angin Kencang Menimpa 4 Siswa SD
Acara Pasuruan Jaman Biyen (PJB) yang digagas Pemkot Pasuruan di Gor Untung Suropati, Kota Pasuruan, Jumat (22/3/2019), berantakan.
Editor: Sugiyarto

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Acara Pasuruan Jaman Biyen (PJB) yang digagas Pemkot Pasuruan di Gor Untung Suropati, Kota Pasuruan, Jumat (22/3/2019), berantakan.
Para pengunjung acara PJB lari semburat tatkala angin kencang melanda hingga merobohkan sebuah gapura dari bambu.
Gapura ini ambruk sesaat setelah acara PJB dibuka Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo.
"Setelah dibuka, ada angin kencang sekali. Tak lama, ada suara krak..krak..krak, dan ternyata gapura itu secara perlahan ambruk ke arah pengunjung PJB yang baru saja datang," kata Mamat, salah satu pengunjung PJB yang di lokasi kejadian.
Kejadian ini membuat lima pengunjung PJB harus dilarikan ke RSUD Soedarsono, Purut, Kota Pasuruan.
Lima orang itu adalah Samsul Afandi (36) warga Krampanyang, Kota Pasuruan.
Ia merupakan security PJB yang mengalami luka lecet pada lutut kanan dan pinggang.
Raihan, siswa kelas 5 SD, warga Tambakyudan Makmur, Kota Pasuruan, mengalami luka lecet pada tangannya.
Farah Annisa (11) dan M Fikri (11) siswa kelas 5 SD, luka lecet pada kanan dan kaki.
Ada satu bocah yang belum diketahui identitasnya mengalami patah tulang. Ia dirawat di ruangan khusus.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, Kota Pasuruan, Hardi Utoyo, menyatakan pihaknya siap menanggung semua biaya perawatan para korban jatuhnya gapura ini.
Ia menyebut, sejauh ini, pihaknya mendapatkan laporan bahwa tidak ada korban jiwa, hanya mengalami luka-luka.
"Kami sudah menyiapkan semuanya. Sudah prepare. Tapi, itu faktor alam. Kami juga tidak mengira angin kencang sekali. Kami mewakili Pemkot Pasuruan memohon maaf, dan kami siap bertanggung jawab," ujar Hardi.