Sugiman Nikahi Siti Nur Khasanah di Atas Pohon, Mas Kawinnya Pembacaan Pancasila dan Sebutir Durian
Lokasi pembacaan ijab kabul pasangan pengantin dilakukan di sebuah lahan kosong bekas semak bambu di pinggir sungai
Editor: Hendra Gunawan
“Yang naik kapal sudah ada, hammock dan gubug pohon bambu sudah ada. Tinggal di atas pohon ini. Jadi ya pilih saja. Lumayan deg-degan soalnya saya belum pernah naik flying fox. Apalagi harus memanjat pohon pakai peralatan memanjat seperti itu. Tapi sekarang sudah lega. Semua berjalan lancar,” kata Sugiman.
Sementara sang istri, Siti Nur Khasanah juga tampak berseri usai prosesi akad nikah selesai dilakukan.
Berbeda dengan Sugiman, butuh perjuangan lebih bagi Siti mengikuti prosesi ini.
Ya, gaun yang ia kenakan membuatnya harus ekstra hati-hati supaya tidak menyangkut di tali yang dipakai untuk flying fox.
Sama seperti Sugiman, Siti juga kali pertama ini naik flying fox. Ia mengaku sedikit tegang.
Saking tegangnya, ia harus beristirahat cukup lama di atas alas papan kayu selesai melakukan flying fox.
Kakinya dan pinggangnya terasa kaku, seusai turun dari flying fox. Sekitar lima menit istirahat di papan kayu, Siti bisa turun.
“Iya tadi kram kaki saya. Mungkin karena tegang ya. Soalnya tadi lumayan tinggi dan papan di atas agak goyang. Tapi saya lega sekali semua berjalan lancar dan saya resmi menjadi istri Mas Sugiman. Semoga dari doa warga dan semua yang datang ke acara ijab kabul ini membuat pernikahan saya langgeng,” kata Siti.
Ryan Budi Nuryanto, Ketua Pelaksana Ijab Kabul unik tersebut mengatakan, acara digelar sebagai paket acara Nikah Bareng Pemilu Damai 2019 dan Peresmian Taman Tempuran Cikal.
Kegiatan yang juga dihadiri Bupati Bantul, Suharsono ini digelar dalam rangka menyambut Hari Air Se-Dunia dan Sambut Pemilu 2019.
Kegiatan ini sekaligus menjadi event nikah yang ke-35 dari Forum Ta’Aruf Indonesia (Fortais). Dukungan penuh diberikan oleh sejumlah elemen seperti SAR DIY, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirto Girimulyo Piyungan, HARPI Melati Bantul, Pita Biru Production dan berbagai pihak lainnya.
“Kami usung tema Unity in Diversity, yang dimaknai sebagai persatuan dalam perbedaan. Karena banyak elemen berbeda dalam kegiatan ini saling bekerjasama demi satu tujuan. Yaitu menggelar acara nikah bareng sembari mengajak masyarakat menjaga sumber daya air sembari dan ikut mensukseskan Pemilu,” kata Ryan.
Dijelaskan Ryan, selain Sugiman dan Siti Nur Khasanah, masih ada enam pasangan yang juga dinikahkan.
Mereka adalah pasangan Utomo - Sri Mujiati, Nurahman Popo - Dian Yulistianti, Yuswantoro - Ida Satriani, Dwi Riyanto - Sudarmi Dyah Wulandari dan Bejo Ismaryono - Melani Praptiningsih.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.