Hari Ini Gunung Merapi Terpantau Beberapa Kali Semburkan Awan Panas Guguran
Pada Senin (25/3/2019), Gunung Merapi terpantau kembali mengeluarkan awan panas guguran beberapa kali.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (25/3/2019), Gunung Merapi terpantau kembali mengeluarkan awan panas guguran beberapa kali.
Hanik Humaida, Kepala BPPTKG menerangkan jika Gunung Merapi pada pukul 04.24 WIB mengeluarkan awan panas guguran dengan durasi 108 detik, jarak luncur 1000 meter yang mengarah ke arah hulu Kali Gendol.
Kemudian, pada pukul 06.17 WIB, awan panas guguran Gunung Merapi kembali terjadi, dimana jarak luncur sama dengan sebelumnya, yakni 1000 meter dengan durasi 104 detik yang juga mengarah ke arah hulu Kali Gendol.
Pada pukul 08.58 WIB, awan panas guguran ini kembali terjadi dengan durasi 90 detik dengan jarak luncur 900 meter ke arah hulu Kali Gendol.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada tanggal 25/03/1/2019 pukul 08.58 WIB dengan durasi 90 detik, jarak luncur 900 meter ke arah hulu Kali Gendol," terangnya melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunjogja.com.
Kemudian pada pukul 10.52 WIB, awan panas guguran ini kembali terjadi lagi, dengan durasi 107 detik, dimana untuk jarak luncurnya tidak terpantau secara visual karena cuaca yang berkabut.
Pada pukul 12.14 WIB, awan panas guguran ini kembali terjadi dengan durasi 120 detik, namun untuk jaraknya kembali tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut.
Meskipun demikian, Hanik menjelaskan jika awan panas guguran yang terjadi masih dalam jarak aman, yakni kurang dari 3 km.
Baca: Update Aktivitas Gunung Merapi, Senin Pagi BPPTKG Catat Ada Guguran Awan Panas ke Hulu Kali Gendol
Selain awan panas guguran, pada periode 24 Maret 2019 pukul 18.00 WIB sampai dengan tanggal 25 Maret 2019, juga dilaporkan telah terjadi tiga kali guguran lava dengan jarak luncur 450-650 meter yang mengarah ke hulu Kali Gendol.
Berkaitan dengan hal tersebut, Hanik menerangkan jika status Gunung Merapi masih Waspada (level II).
Untuk itu, pihaknya masih menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bisa beraktivitas seperti biasa.
Selain itu, Hanik juga meminta masyarakat agar selalu mengikuti informasi aktivitas Gunung Merapi.
"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkapnya.