Aktivitas Gunung Karangetang Masih Fluktuatif
Pada Jumat (29/3/2019) pagi, puncak kawah Gunung Karangetang tidak terlihat lantaran tertutup kabut tebal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado, Alpen Martinus
TRIBUNNEWS.COM, SITARO - Gunung api Karangetang masih terus memperlihatkan aktivitasnya.
Pada Jumat (29/3/2019) pagi, puncak kawah Gunung Karangetang tidak terlihat lantaran tertutup kabut tebal.
Sementara untuk kegempaan tercatat guguran sebanyak 4 kali dengan amplitudo 3 mm, durasi 30-35 detik, hybrid enam kali dengan amplitudo 4-9 mm, S-P 0 detik, durasi 8-15 detik, vulkanik dangkal 3 kali dengan 3-4 mm, durasi 4-5 detik.
Vulkanik dalam 5 kali dengan amplitudo 6-44 mm, S-P : 0.5 detik, durasi 7-15 detik, tektonik lokal sekali, amplitudo 50 mm, S-P : 4 detik, durasi 25 detik, tektonik jauh 3, amplitudo 9-21 mm, S-P : 10-15 detik, durasi 45-70 detik.
Juga microtremor terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm).
"Aktivitas Karangetang masih pada level III atau siaga," jelas Aditya Gurasali, petugas pos PGA Karangetang.
Baca: Ada Masalah, Pesan Terakhir Siti Zulaeha Mengajak Wahyu Jayadi Bertemu Sebelum Dia Dibunuh
Sedangkan rekomendasi PVMBG Bandung pun belum berubah, warga dilarang mendekati, melakukan pendakian atau beraktivitas di dalam zona bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak kawah dua (Kawah Utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat-Baratlaut sejauh 3 km dan ke arah Baratlaut-Utara sejauh 4 km.
Warga yang berada di area Baratlaut-Utara dari Kawah Dua, di antaranya Kampung Niambangeng, Beba dan Batubulan agar dievakuasi ke tempat yang aman dari ancaman guguran lava atau awan panas guguran gunung Karangetang yaitu di luar zona bahaya.
Masyarakat tetap dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Gunung Karangetang Masih Fluktuatif