Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Faktor Ekonomi Membuat Seorang Pemandu Lagu di Mojokerto Nyambi Jadi Muncikari

"Namun dia mengaku melakukan praktik prostitusi ini baru sekali. Namun sebenarnya mereka telah membuka jasa prostitusi sejak beberapa tahun lalu."

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Faktor Ekonomi Membuat Seorang Pemandu Lagu di Mojokerto Nyambi Jadi Muncikari
Istimewa/Tribun Jatim
Kapolres Mojokerto Kota AKBP Sigit Dany Setiyono bertanya kepada ED terkait motif membuka jasa prostitusi saat rilis, Jumat (29/3/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Polisi berhasil membongkar praktik prostitusi terselubung di Kota Mojokerto yang didalangi seorang pemandu karaoke ED (41).

Kasus ini terbongkar setelah Tim Resmob Polres Mojokerto Kota mengamankan pria hidung belang AW dan NS (35) di sebuah kamar hotel di Mojokerto, Rabu (27/3) pukul 21.30 WIB.

Baca: Jadi Mucikari Prostitusi Lokal Bertarif Rp 900 Ribu, Pemandu Lagu Kena Batunya Berkat Hubungan Badan

"Sebelumnya ada informasi dari masyarakat terkait perdagangan orang. Lantas kami melakukan pengecekan di sebuah hotel.

Saat penggerebekan AW dan NS sedang berhubungan badan. Setelah mengamankan AW dan NS, kami melakukan pengembangan. Malam itu juga kami berhasil menangkap muncikari ED di kediamannya," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota Ade Warokka saat dihubungi tribunjatim.com, Sabtu (30/1).

Ade menyebutkan, bila ED dan NS sudah berpengalaman. ED telah membuka jasa prostitusi sekitar 3 tahun yang lalu.

"Namun dia mengaku melakukan praktik prostitusi ini baru sekali. Namun sebenarnya mereka telah membuka jasa prostitusi sejak beberapa tahun lalu. Sempat berhenti, namun kembali membuka lagi tahun ini," terangnya.

Ade menambahkan, pihaknya masih mendalami terkait jaringan prostitusi ED. Sementara jaringan prostitusi ED,  merupakan jaringan lokal.

Berita Rekomendasi

"Terkait jaringan prostitusi di luar mojokerto, belum ada pengakuan dari tersangka. Sementara Jaringannya masih lokal," paparnya.

Ade menyebutkan, korban perdagangan manusia yang dilakukan ED berjumlah satu orang yakni NS.

Untuk korban lain, pihaknya masih belum mendapatkan data dari ED.

"Tidak ada korban lain, kami belum dapat data adanya korban lain," ungkapnya.

Ade menerangkan proses pemesanan yang dilakukan AW kepada ED. Mulanya AW meminta kepada rekannya penyedia jasa prostitusi.

Kemudian rekannya menanyakan kepada ED.

"Kemudian ED menghubungi NS, jika ada seseorang yang menginginkan jasa pelayanan seks. Kemudian terjadilah transaksi AW dengan ED," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas