Dua Bulan Berlalu, Kasus Kematian Bocah Perempuan 13 Tahun di Bolsel Belum Terungkap
Sampai saat ini belum ada identitas pelaku atau pun tersangka yang dibongkar polisi, setelah jasad Fidya ditemukan tanpa busana di kebun.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, BOLAANG UKI - Polsek Pinolosian masih belum menemukan bukti baru, terkait kasus penemuan mayat Fidya Bonde (13), gadis asal Desa Kombot Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang terjadi awal Februari 2019.
Bahkan sampai saat ini belum ada identitas pelaku atau pun tersangka yang dibongkar polisi, setelah jasad Fidya ditemukan tanpa busana di kebun.
Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring ketika dihubungi Tribun Manado, Senin (1/4/2019) mengatakan pihaknya masih belum menemukan bukti baru.
"Belum ada bukti baru yang kami temukan, dan kami juga tak bisa menangkap orang tanpa bukti yang kuat," ujar Iptu Herdi Manampiring.
Perwira dua balok ini menambahkan, jika pemeriksaan saksi masih terus dilakukan.
"Kalau pemeriksaan saksi tetap jalan, tapi keterangannya masih kabur dan sama sekali tidak membantu," ucap Iptu Herdi Manampiring.
Dirinya juga membantah, jika disebut tak bekerja sama sekali.
"Kami tetap berusaha membongkar kasus ini. Orang yang bilang kami tidak bekerja berarti mereka buta," kata Iptu Herdi Manampiring.
Polda Sulut Diminta Turun Tangan
Polda Sulut diminta untuk turun tangan menyelesaikan kasus penemuan mayat di Desa Kombot, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang terjadi pada awal Februari 2019 lalu.
Hal ini dikatakan oleh Jarwadi Siruan, Tokoh Pemuda Desa Kombot ketika ditemui awak media, Rabu (27/3/2019) di Desa Sondana.
"Polda Sulut harusnya turun membantu menyelesaikan kasus ini, karena sudah hampir 2 bulan belum ada yang tahu siapa pelaku pembunuhan terhadap Fidya Bonde," ujar dia.
Baca: Masih Ada Satu Nama yang Belum Disebut Romahurmuziy terkait Jual Beli Jabatan di Kemenag
Ia mengaku masyarakat mulai resah, karena sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
"Bahkan ada ketakutan ibu-ibu warga Kombot untuk pergi ke kebun atas kejadian ini. Para orang tua juga sangat takut anak gadis mereka keluar dari rumah, karena masih trauma," ucapnya.