Chandra Setiawan Simpan 1.000 Butir Pil Koplo di Kamar Kos
POlisi mencurigai adanya jaringan antarkabupaten yang bermain dibalik beredarnya barang haram tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Tim Opsnal Satreskoba Polres Lumajang menangkap seorang pemuda yang menyimpan 1.000 butir pil koplo di kamar kos di Jl Ahmad Yani Kelurahan Kepuharjo, Lumajang.
Kamas kos yang ditempati oleh Chandra Setiawan (28).
Chandra memiliki pil koplo tersebut bukan untuk dikonsumsi sendiri, tetapi dijual ke beberapa wilayah di Lumajang.
Pil itu ditemukan di dalam kamar Chandra dalam keadaan siap edar.
"Hal ini mengindikasikan bahwa Lumajang ini memang banyak pengguna dari barang haram tersebut, mengingat kami juga telah gencar menangkap para pengedar maupun pemakai di wilayah kami namun tetap saja ditemukan berulang kali kejadian yang sama. Secepatnya akan kami selidiki kasus ini, sehingga kami bisa memotong peredaran narkoba ini,” ujar Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban, Rabu (3/4/2019).
Penggerebekan rumah kos tersebut, setelah Tim Opsnal mendapatkan informasi adanya indikasi penjualan pil koplo dari tempat tersebut.
Baca: Sopir Jual Pil Koplo, Jika Pembelinya Wanita Bayarnya Tak Pakai Uang, Tisu Ajaib Jadi Barang Bukti
Setelah melakukan penyelidikan, polisi pun bergerak mendatangi rumah kos itu.
Ternyata di dalam salah satu kamar, polisi menemukan 1.000 pil koplo siap edar tersebut.
Arsal menambahkan, pihaknya mencurigai adanya jaringan antar kabupaten yang bermain dibalik beredarnya barang haram tersebut.
“Kami mencurigai adanya jaringan besar yang bekerja dibalik layar sehingga peredaran narkoba di Lumajang ini tak pernah selesai. Saya sendiri berjanji akan terus mengobarkan kampanye perang terhadap kartel narkoba khususnya yang berada di wilayah Lumajang,” tegasnya.
Kasat Reskoba Polres Lumajang AKP Priyo Purwandito menambahkan anggotanya telah membuntuti terduga pengedar pil koplo itu beberapa hari terakhir.
“Kami memang telah menentukan pelaku sebagai target operasi kami, sehingga dalam beberapa hari terakhir anggota saya ada yang membuntuti pelaku. Kami menggrebek kosan yang ia tempati. Kuat dugaan pelaku memiliki jaringan yang kuat di wilayah Lumajang," tegasnya.