Gempa saat Siswa Masuk Ruang Ujian
Faisal, harus dilarikan ke puskesmas setempat karena terjatuh ketika hendak menyelamatkan diri keluar dari ruang kelas.
Editor: Hendra Gunawan
"Saya sudah terima foto laporannya. Satu siswa ini akan dirawat dulu di puskesmas dan akan diberikan ujian lagi," jelasnya.
Beri bantuan
Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus melakukan koordinasi dengan OPD setempat terkait kelancaran UNBK. Bagi sekolah yang terdampak harus segera mendapatkan back up.
"Itu kan daerahnya kepulauan, tiap menit bisa ter-up date kondisi di sana. Ini saya juga koordinasi dengan Sekda dan Pak Saiful dari Dinas Pendidikan untuk mengkoordinasikan layanan di sana," tegas Khofifah.
Saat gempa, tidak bisa dipungkiri bakal banyak bangunan yang rusak. Untuk itu Khofifah meminta agar kerusakan-kerusakan itu dilakukan pendataan. Jika memenuhi persyaratan, Pemerintah Provinsi Jatim bisa memberikan bantuan keuangan.
"Kalau ada kerusakan bangunan kita akan melihat kerusakan di tingkat seperti apa. Untuk Indonesia, termasuk Jatim, ada SOP-nya mana yang bisa dapat konversi dan berapa nilai konversinya. Namun dilihat dulu tingkat kerusakannya," tegas Khofifah.
Camat Raas, Didik Wahyudi mengatakan, walaupun gempa saat ini relatif lebih rendah dari gempa sebelumnya, semua warga berlarian keluar rumah menyelamatkan diri.
"Selain keluar rumah, ratusan warga ada yang mencari perlindungan ke dataran tinggi, karena takut gempa berpotensi Tsunami.
Menurut Didik, saat ini pihaknya bersama petugas terkait sedang turun ke lokasi dampak bencana untuk melakukuan pendataan.
"Sementara ada sekitar 8 bangunan rumah yang rusak akibat gempa. Kami bersama BPBD Sumenep, masih terus mendata rumah-rumah warga yang terkena bencana gempa ini," katanya. (surya/tribunmadura)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.