Kronologi Seorang Pria Beristri di Manado Bunuh Selingkuhannya
Mengetahui bahwa sang kekasih menolak menjalin kasih lagi dengannya, Hendrik Katuuk gelisah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Hendrik Katuuk (48), warga Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, benar-benar kalap sampai ia tak sadar sudah berapa kali menancapkan pisau dapur itu ke leher kekasihnya, Dewi Yuwaningsih Gedoan.
Korban Dewi Yuwaningsih Gedoan (27), warga Kabupaten Kepulauan Talaud, yang indekos di Kelurahan Tingkulu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, tak mau lagi menjalin hubungan asmara dengan Hendrik Katuuk, setelah mengetahui pria ini telah beristri.
Saat di Mapolresta Manado, Rabu (03/04/2019), Hendri Katuuk menceritakan kronologi pembunuhan yang dilakukannya pada Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 23.45 Wita.
Baca: Istri Pengusaha Selingkuh dengan Kenalan di Facebook, Si Pria Ternyata Orang Jahat
Mengetahui bahwa sang kekasih menolak menjalin kasih lagi dengannya, Hendrik Katuuk gelisah.
Untuk menebus kegalauan hatinya, Hendrik Katuuk mencoba membicarakan masalah mereka bersama.
Bergegaslah pria bertubuh kekar itu menemui belahan hatinya.
"Saat itu saya pergi ke tempat kerja korban di Tikala," ungkap Hendrik yang saat ditemui di mapolresta wajahnya tampak kusut.
"Di sana saya mengajak korban untuk pulang ke rumah kos," ujarnya di Mapolresta Manado, Rabu (03/04/2019).
Dialog berjalan tak mulus.
Berbagai bujuk rayu dilancarkan Hendrik untuk meluruhkan hati sang kekasih. Namun, upaya ini menemui jalan buntu.
Adu mulut terjadi saat mereka tiba di kos korban.
"Dia minta putus dengan saya, tapi saya tidak mau," ungkap Hendrik Katuuk.
Puncak perang mulut adalah tindakan kekerasan. "Saya mencekik leher korban sampai dia mengamuk dan kami berdua terjatuh di lantai kamar kos," bebernya
Menurut Hendrik, meski terjatuh di lantai, korban terus berontak.
Hendrik tak mampu lagi menahan emosi, ia kalap.
Dia pergi ke dapur dan mengambil pisau yang di bawah meja.
Tanpa banyak kata lagi, Hendrik menikam leher korban berulang kali.
"Saya sudah tidak ingat lagi berapa kali menikam dia," kenangnya.
Yang masih diingatnya adalah dia mengarahkan ujung lancip pisaunya ke leher korban.
"Dia terus melawan, sampai akhirnya saya dorong dia ke kamar mandi, dan saya tikam kembali lehernya," jelasnya.
Setelah melihat korban tak bernyawa, Hendrik pulang ke rumah dan bertemu istrinya.
Kepada sang istri, Hendrik menceritakan semua yang dilakukannya.
Pihak keluarga membawa Hendrik ke Polsek Wanea untuk menyerahkan diri.
"Saat ini kami menitipkan tersangka di Polresta Manado. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal hal yang tidak kita inginkan. Sebab keluarga korban banyak yang datang di polsek maupun di rumah sakit," bebernya.
Menurut kapolsek, tersangka sudah menikah, sedangkan korban belum menikah.
"Jadi, korban dan tersangka menjalin hubungan perselingkuhan kurang lebih tiga bulan. Itu sesuai pengakuan dari tersangka," tambahnya
Kapolsek Wanea Kompol Hamsy mengungkapkan, korban ditemukan di kamar mandi kosnya dengan luka tikam di leher. Tubuh korban berlumuran darah.
"Saat ini, kami sedang menunggu dokter forensik untuk otopsi jenazah korban di ruang pemulasaran RS Bhayangkara Karombasan," tambahnya.
Korban Dewi Gedoan adalah warga Kabupaten Kepulauan Talaud yang indekos di Kelurahan Tingkulu, Kota Manado.
Korban bekerja sebagai karyawan swasta di Manado dan tinggal di rumah kos.
Penulis: Jufry Mantak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.