Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Ini Motif Pembunuhan Pria Tanpa Kepala yang Ditemukan di Dalam Koper

Polisi menduga ada wilayah lain di Kediri yang digunakan untuk mengeksekusi korban.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Diduga Ini Motif Pembunuhan Pria Tanpa Kepala yang Ditemukan di Dalam Koper
Surya
(Foto kiri) detik-detik penemuan koper berisi potongan mayat yang diduga mayat guru honorer asal Kediri. Foto kanan Korban semasa hidup 

Polisi menduga pembunuhan bermotif asmara hingga korban diduga sempat melawan.

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Kasus mayat dalam koper tanpa kepala yang ditemukan di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar masih dalam penyelidikan Polda Jatim hingga saat ini.

Polda Jatim telah meminta keterangan 14 orang saksi serta memperluas penyelidikan.

Tim gabungan menyisir area ditemukannya mayat korban bernama Budi Hartanto (28) untuk mencari barang bukti serta kepala korban yang hilang pada Jumat (5/4/2019).

Polisi menduga ada wilayah lain di Kediri yang digunakan untuk mengeksekusi korban.

Baca: Budi Hartanto, Korban Mutilasi di Dalam Koper Punya Sanggar Tari, Juga Sediakan Penari Sexy Dancer

Untuk diketahui, korban merupakan guru honorer di SDN Blanjarmlati dan bertempat tinggal di Mojoroto, Kota Kediri.

"Mungkin ada lokasi lain di Kabupaten Kediri dalam kasus itu," ujar Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, Jumat (5/4/2019) dikutip dari Surya.co.id.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan ada tiga motif dugaan yang menjadi spekulasi banyak pihak yakni asmara, dendam pribadim dan ekonomi.

"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," ungkapnya.

Baca: Penemuan Jenazah Dalam Koper, Polisi Duga Motif Asmara

Awalnya pihak kepolisian menduga motif dari pembunuhan tersebut adalah perampokan.

Hal ini didasari beberapa barang yang dibawa korban menghilang seperti sepeda motor.

Namun, polisi kemudian menduga motif pembunuhan adalah asmara.

Dugaan perampokan tidak terbukti dalam kasus ini.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

Baca: Polisi Duga Pelaku Berkelompok di Kasus Mayat dalam Koper, Korban Sempat Melawan

Pihak kepolisian terus mendalami orang terakhir yang bertemu dengan korban sebelum ditemukan tewas.

Motif asmara diduga berada di balik kasus ini setelah polisi memeriksa saksi yang terdiri dari orang terdekat korban serta orang yang menemukan jasadnya.

Sementara itu, jasil otopsi yag dilakukan di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar terdapat bekas luka di pergelangan Budi Hartanto.

Polisi menduga Budi Hartanto sempat melawan pelaku sebelum akhirnya dibunuh.

"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar, Jumat (5/4/2019) dikutip dari TribunJatim.com.

Pihaknya tidak menutup kemungkinan korban melakukan hal tersebut.

Adewira menegaskan saat ini polisi masih terus mendalami semua bukti dan keterangan saksi.

"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," ujarnya.

Budi Hartanto diketahui meninggalkan rumah pada Selasa (2/4/2019) selepas maghrib.

Tujuan korban saat itu pergi ke warung kopinya di kawasan GOR Jayabaya atau Gedung Nasional Indonesia (GNI).

Gru honorer tersebut kemudian ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Ia ditemukan di dalam koper tanpa kepala oleh seorang warga bernama Imam pada Rabu (3/4/2019).

Selain berprofesi sebagai guru honorer, Budi Hartanto diketahui memiliki sejumlah bisnis yakni berjualan di GOR Jayabaya.

Selain itu, ia juga memiliki usaha jual beli HP dan dipercaya rekannya mengelola usaha bersama sewa rental mobil.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas