Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situs Kuburan Tempayan Lambanapu Sumba Timur Diperkirakan Berusia 2.000 Tahun

Situs kuburan tempayan Lambanapu di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur diperkirakan berusia sekitar 2 ribu tahun lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Situs Kuburan Tempayan Lambanapu Sumba Timur Diperkirakan Berusia 2.000 Tahun
Pos Kupang/Robert Ropo
Tim penelitian sedang meneliti Situs Kuburan Tempayan Lambanapu. POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO 

Laporan Reporter Pos Kupang, Robert Ropo

TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Situs kuburan tempayan Lambanapu di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur diperkirakan berusia sekitar 2 ribu tahun lalu.

Peneliti senior dan pengarah penelitian Diaspora Austronesia di Sumba Timur dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balitbang, Kemendikbud RI, Prof Dr Truman Simanjuntak menjelaskan, terkait usia situs kuburan tempayan Lambanapu di dua lokasi yang berbeda di Lambanapu, saat ini pihaknya barusan mendapatkan satu pertanggalan yaitu usia manusia yang ada dalam situs kuburan tempayan ini berusia sekitar 2 ribu tahun yang lalu.

"Ya artinya sekitar awal-awal masehi, tetapi bukan hunian ini baru sejak 2 ribu tahun itu. Pertanggalan itu bukan pada bagian lapisan paling bawa, tetapi pada bagian tengah, artinya hunian atau situs kuburan tempayan ini lebih tua lagi dari 2 ribu tahun yang lalu," jelas Prof Dr Truman Simanjuntak.

Sementara untuk situs kuburan tempayan di Melolo, Kecamatan Umalulu, juga sudah ditemukan satu pertanggalan usianya sekitar 2.800 tahun yang lalu.

Namun itu pun belum bisa menjadi interprestasi dasar kesimpulan karena baru satu pertanggalan.

Tetapi ada sejumlah pertanggalan baru bisa keluar interprestasi kesimpulan yang menyakinkan.

Berita Rekomendasi

Dikatakan Prof Dr Truman Simanjuntak, dua lokasi situs kuburan tempayan yang ditemukan di Lambanapu baik ditemukan sekarang dengan ditemukan sebelumnya memiliki kesamaan karena pada satu lokasi atau komplek yang sama.

Baik pada sistem penguburanya, demikian juga dari sistem perlapisan dari pada kubur itu sendiri.

Prof Dr Truman Simanjuntak menjelaskan, sistem penguburannya yakni paling tidak ada tiga kesamaan, pertama sistem primer atau orang yang meninggal langsung dikuburkan.

Yang kedua sekunder dimana setelah waktu berselang diambil sebagian tulang-tulangnya dianggap penting kemudian dikuburkan kembali.

Tim Penelitian Meneliti Situs Kuburan Tempayan Lambanapu
Tim penelitian sedang meneliti Situs Kuburan Tempayan Lambanapu. POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO

Dan ketiga penguburan dengan cara mayat dimasukkan dalam wadah atau tempayan.

Ia juga menjelaskan sistem perlapisan terdapat hanya beberapa lapisan biasanya mereka agak menggali untuk menempatkan tempayan.

Begitu juga dengan sistem penguburan tanpa tempayan orientasinya sama umumnya ke timur melambangkan kehidupan yang baru seperti matahari.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas