Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT
Katarak merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat usia lanjut di wilayah NTT.
Editor: Eko Sutriyanto
Tetap berkelanjutan bagi sesama manusia dalan lingkaran keluarga besar demi kebahagian sesama manusia.
Operasi katarak yang digelar Yayasan Dharmais kerjasama dengan Perhimpunan Dokter Muda Indonesia (Permadi) disambut antusias masyarakat NTT.
Hingga kini, sekitar 140 ribu masyarakat telah melakukan operasi katarak dan bibir sumbing
Untuk kali ini tercatat 100 lebih peserta yang mengikuti operasi katarak di RS Katolik Mariamun Haliluluk ini.” Saya mewakili pasien, mengucapkan terima kasih pada Ibu Tutut. Puji Tuhan, kami bisa bertemu dengan Ibu yang energik sangat luar biasa,” kata Fernandes, salah satu tokoh masyarakat.
Dia mengatakan, katarak merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat usia lanjut di wilayah NTT.
Baca: Dari Batas Negara, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Pertanian asal NTT
Demi kesembuhan matanya, mereka rela datang jauh-jauh dari berbagai dusun. Terkadang mereka harus menginap agar dapat pengobatan secara gratis diberikan yayasan Dharmais.
“Pasien yang rumahnya jauh nginap di RS ini demi pengobatan gratis. Sayangnya, RS ini kekurangan tempat tidur,” kata Fernandes.
Operasi katarak ini banyak dilakukan di RS Katolik Mariamun. Dia pun berkisah, tahun lalu dirinya bersama masyarakat lainnya akan operasi di RS ini, namun sayangnya tidak terlayani karena banyak pasiennya.
Ia diminta untuk operasi katarak di Kupang, dengan peralatan yang canggih. Namun ia bersama masyarakat lainnya menolak anjuran tersebut. “Kami protes karena tidak ada uang. Kami ini pensiunan yang terima gaji hanya 75 persen. Masyarakat di sini juga petani, peternak dan nelayan, yang ekonominya juga sulit,” kata Fernandes.
Sehingga akhirnya diputuskan untuk menunggu tujuh bulan lagi. “Puji Tuhan ada pengumuman operasi katarak gratis dari Yayasan Dharmais diumumkan di gereja. Kami pun mendaftar dan hari ini mata kami dioperasi. Terima kasih Ibu Tutut,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam safari politiknya, Mbak Tutut bersama rombongan menuju Desa Litamali, Kobalima, Kabupaten Malaka, NTT dalam rangkaian kampanye Partai Berkarya.
Selain disambut oleh Kepala Suku, Mbak Tutut dan Mbak Mamiek diberi tas & kain adat tenun.
Di Malaka, Mbak Mamiek menggelorakan para caleg partai Berkarya, relawan dan masyarakat yang hadir. Dirinya mengingatkan agar para caleg DPR RI dan DPRD berkomitmen mensejahterakan masyarakat jika terpilih.
"Malaka harus lebih maju lagi. Harus berdiri di atas kaki sendiri (berdikari). Nggak boleh ada impor lagi, semua harus produk dalam negeri,” tegas Mamiek.
Baca: Biasakan Naik Tangga, Dapatkan Manfaat Kesehatan Darinya!