3 Hari Jelang Pencoblosan, Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi Patroli Malam hingga Dini Hari
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono sempat ikut berpatroli malam hingga Minggu dini hari.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Pangdam III Siliwangi Mayjen Tri Soewandono sempat ikut berpatroli malam pada Sabtu (13/4/2019) hingga Minggu (14/4/2019) dini hari, 3 hari jelang pencoblosan.
Patroli menggunakan sepeda motor itu salah satunya mengunjungi beberapa TPS di Kota Bandung sekaligus memberikan makanan untuk petugas TPS.
Pada kesempatan itu, Kapolda mengatakan Pemilu 2019 merupakan rangkaian pesta demokrasi dan puncaknya adalah pemilihan Ppresiden dan wakilnya.
"Mengawal pesta demokrasi itu, TNI-Polri berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraannya aman tanpa ada gangguan dan intimidasi," ujar Agung Budi Maryoto di salah satu TPS di Kelurahan Kebonjeruk, Kecamatan Andir, Minggu (14/4/2019) dini hari.
Baca: Keluarga dan Warga Sekitar Tak Tahu Mengapa Polisi Menggeledah Rumah dan Membawa AM
Pemilu serentak 2019 akan memilih anggota DPR, DPRD tingkat kota, kabupaten dan provinsi serta memilih anggota DPD RI.
Kemudian masyarakat akan memilih calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin dan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno.
Data terakhir dari KPU Jabar, warga di 27 kota dan kabupaten di Jabar yang akan memilih sebanyak 33.276.905 pemilih yang akan disebar di seluruh TPS sebanyak 138.067.
Pencoblosan akan berlangsung pada Rabu 17 April.
Untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi, Agung Budi Maryoto meminta masyarakat menggelar siskamling.
"Misalnya jika siangnya bekerja, maka di malam hari lah interaksi sosial ini bisa terjadi. Jadi justru dengan siskamling bisa mempererat persaudaraan pada kalangan masyarakat tersebut. Masyarakat pun bisa saling menghargai dan menghormati lewat siskamling ini," kata Agung Budi Maryoto.
Ia mewanti-wanti kepada siapapun untuk tidak membuat gaduh Pemilu 2019 karena momen itu merupakan pelaksanaan hak politik warga negara yang diatur dalam UUD 1945.
"Tidak ada unsur paksaan dalam demokrasi, masing-masing masyarakat bebas menentukan pilihannya. Jika ada gangguan keamanan dan intimidasi untuk tidak datang ke TPS, laporkan pada kami," pesan Agung Budi Maryoto.(men)