Keluarga Guru Honorer Kediri yang Dibunuh dan Dimutilasi Tak Mau Memaafkan Pelaku
Aris Sugianto (32), salah satu pelaku pembunuhan terhadap guru honorer di Kediri menangis-nangis meminta maaf kepada keluarga korban.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Aris Sugianto (32), salah satu pelaku pembunuhan terhadap guru honorer di Kediri menangis-nangis meminta maaf kepada keluarga korban.
Hal itu dia lakukan saat berada di Mapolda jatim. Namun air mata permintaan maaf Aris bertepuk sebelah tangan.
Keluarga korban, belum mau memberikan maaf.
Nasuka, paman Budi Hartanto (korban) mengemukakan, pihak keluarga korban belum bisa memaafkan perbuatan para pelaku yang telah membunuh Budi dengan sadis.
"Yang jelas belum bisa memaafkan sekarang. Tidak tahu kalau besok-besok, siapa orangnya yang terima anaknya diperlakukan begitu bisa memaafkan," ungkap Nasuka, Senin (15/4/2019).
Sebelumnya saat rilis kasus mutilasi di Polda Jatim, tesangka Aris Sugianto sambil terisak meminta maaf kepada keluarga korban dan mendoakan korban yang telah dimutilasi.
Nasuka menegaskan, pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya pengusutan dan penanganan kasus mutilasi keluarganya kepada aparat kepolisian. "Keluarga telah memasrahkan kepada aparat di polda," tambahnya.
Sebelumnya Nasuka juga mengemukakan para pelaku mutilasi dihukum yang setimpal dengan perbuatannya. Karena perbuatanya dilakukan pelaku sangat sadis.
"Tuntut para pelaku mutilasi dengan seadil-adilnya. Karena perbuatannya sudah tidak manusiawi lagi," tandasnya.
Sejumlah rekan korban yang enggan disebut namanya mengaku telah mengenal dengan sosok Aris, salah satu pelaku mutilasi. Namun tidak mengetahui kalau keduanya ada hubungan spesial antara korban.
Rekan - rekan korban juga mengharapkan para pelaku mutilasi mendapatkan hukuman yang berat karena telah menghilangkan nyawa orang yang tidak bersalah.
"Pelaku mutilasi harus mendapatkan hukuman paling berat," harapnya.
Sahabat Budi Hartanto itu juga mengenang kebaikan rekannya yang menjadi korban mutilasi. "Mas Budi orangnya sangat baik dan pengertian," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Hartanto guru honorer menjadi korban mutilasi mayatnya ditemukan di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sedangkan bagian kepalanya ditemukan di aliran Sungai Kras tersangkut pada rumpun bambu. Bagian kepala korban ini terbungkus plastik dibuang pelaku di Dam Bleber, Kecamatam Kras, Kabupaten Kediri.
Jarak antara TKP pembuangan bagian tubuh dalam koper dengan bagian kepala korban jaraknya terpaut sekitar 10 KM.(dim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.