TNC Indonesia Berdayakan Warga Desa untuk Mengurangi Laju Kerusakan Hutan di Berau
Melalui SIGAP, TNC mendampingi masyarakat untuk menemukan kembali kekuatan dan aset mereka
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Nature Conservancy Indonesia (TNC Indonesia) mengajak masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan untuk meningkatkan kemandiran desa dalam melaksanakan rencana pembangunan dan mengelola sumber daya alam, termasuk upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, melalui pendekatan Aksi Inspiratif Warga Untuk Perubahan (SIGAP).
Hal ini ditargetkan TNC bisa dijalankan oleh warga di 99 kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
SIGAP ini juga wujud komitmen TNC Indonesia dalam membantu pemerintah menjalankan inisiatif Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+), yakni program untuk menurunkan gas rumah kaca melalui upaya-upaya mengurangi laju penggundulan dan kerusakan hutan.
Sebagaimana diketahui, REDD+ adalah komponen utama Nationally Determined Contributions (NDC) Indonesia sebagai komitmen negara dalam pengendalian perubahan iklim global.
“Melalui SIGAP, TNC Indonesia bisa membantu pemerintah dalam mendukung pelaksanaan program REDD+ di tingkat tapak, khususnya di tingkat desa atau kampung agar lebih efektif yakni dengan menggandeng masyarakat atau komunitas yang tinggal di sekitar hutan,” ujar Penasihat Senior TNC Indonesia, Wahjudi Wardojo dalam keterangan tertulis, Senin (15/4/2019).
Direktur Indonesia Terrestrial Program TNC Indonesia, Herlina Hartanto menambahkan masyarakat sebenarnya memiliki modal sosial, seperti tradisi gotong royong, pengetahuan terhadap lingkungan sekitar, dan sumber daya alam yang berlimpah, namun kekuatan dan aset ini terkadang kurang disadari.
"Melalui SIGAP, TNC mendampingi masyarakat untuk menemukan kembali kekuatan dan aset mereka, sekaligus menggunakan sepenuhnya untuk aksi-aksi inspiratif dalam mewujudkan mimpi mereka," katanya.
Baca: Perantara Penjual Cula Badak Bernilai Rp 4 Miliar Divonis Penjara
SIGAP adalah pendekatan yang dikembangkan bagi masyarakat bermukim di dalam dan di sekitar hutan untuk menempatkan kekuatan warga berupa pengetahuan, kapasitas, jejaring sosial, dan pengalaman, sebagai fondasi utama dalam mengelola sumberdaya alam secara berkelanjutan dan mensejahterakan kehidupan mereka sendiri.
Bentuk pendampingan masyarakat yang dilakukan TNC melalui SIGAP berupa program pelatihan, pendampingan menata lahan, menyusun rencana pembangunan kampung, mengembangkan sumber mata pencaharian yang tidak merusak hutan, dan mendapatkan hak pengelolaan hutan.
Saat ini TNC Indonesia mendukung Pemerintah Kabupaten Berau yang telah mengadopsi SIGAP sebagai pendekatan pendampingan di seluruh 99 desa di Kabupaten Berau, Kaltim.
Sebelumnya, TNC Indonesia telah berhasil mengujicobakan SIGAP di 2 desa di Kabupaten Berau, yaitu Kampung Long Duhung dan Merabu sejak tahun 2010. Hasilnya, kedua desa tersebut memiliki pemimpin desa yang lebih kompeten, mata pencaharian yang lebih beragam dan ramah lingkungan, akses lebih aman ke sumber daya hutan.
Kampung Merabu bahkan telah mendapatkan hak pengelolaan hutan. TNC Indonesia juga telah mengembangkan SIGAP App, aplikasi berbasis Android, dan melatih perwakilan dari sebanyak 150 desa di Kalimantan Timur.
Aplikasi ini telah menyambungkan lebih dari 200 desa saat ini dan mereka saling berbagi informasi mengenai kondisi dan kegiatan di desa mereka masing-masing.
“Yang tidak kalah penting Pemkab Berau dan Pemprov Kaltim juga mendukung pendekatan SIGAP ini,” tutur Herlina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.