Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kapten Kapal Asal Aceh Masih Ditahan di Myanmar

Terkait dua kapten kapal yang masih ditahan, pihak keluarga kapten kapal itu meminta kepada pemerintah Myanmar

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dua Kapten Kapal Asal Aceh Masih Ditahan di Myanmar
Seni Hendri/Serambi Indonesia
TGK M Nur atau Abi Gurep didampingi Bupati Aceh Timur, H Hasballah Bin HM Thaib, mempeusijuk 22 nelayan KM Troya yang dibebaskan Myanmar, saat tiba di Pendopo Aceh Timur, diserahterimakan oleh Pemerintah Aceh, kepada Pemkab Aceh Timur, Selasa (16/7). 

TRIBUNNEWS.COM, IDI - Dua kapten kapal penangkap ikan, Jamaluddin dari KM Bintang Jasa dan Zulfadli dari KM Troya masih ditahan pemerintah Myanmar, sedangkan anak buah kapal (ABK) keduanya sudah dibebaskan.

Pihak keluarga yang berada di Aceh Timur meminta pemerintah segera membebaskan keduanya, karena yang lain sudah kembali ke keluarga masing-masing.

Kepala UPTD PPN Idi, Ermansyah, Selasa (16/4/2019) mengatakan kedua kapten kapal itu masih tetap ditahan.

Tetapi, katanya, Muhajir kapten kapal dan 10 ABK KM Harapan Baroe yang ditangkap pihak keamanan Thailand pada Jumat (5/4/2019) telah dibebaskan dan tiba di Pelabuhan Perikanan Idi pada 9 April 2019 lalu, dengan sehat dan selamat.

Baca: 7 Rekomendasi Kuliner untuk Sarapan di Yogyakarta, Sempatkan Icip Lontong Sayur Sumatera Uda Uni

Baca: Prabowo Pertanyakan Data Lembaga Survei, Cyrus Network : Kami Bersedia Diaudit

Terkait dua kapten kapal yang masih ditahan, pihak keluarga kapten kapal itu meminta kepada pemerintah Myanmar, agar segera memulangkan kedua kapten kapal tersebut yang masih ditahan.

“Harapan saya, suami saya cepat dipulangkan, karena kami memiliki tiga anak masih kecil dan butuh biaya sekolah,” pinta Yanti, istri Jamaluddin, kapten kapal KM Bintang Jasa 2, yang ditangkap otoritas Myanmar pada 29 Oktober 2018 dengan ABK berjumlah 16 awak.

Tetap, 14 ABK KM Bintang Jasa diampuni pemerintah Myanmar dan dipulangkan ke Aceh.

Berita Rekomendasi

Namun, salah seorang diantaranya meninggal dunia dan dimakamkan di Myanmar.

Jamaliah, adik kapten kapal Bintang Jasa II mengharapkan pemerintah agar mendesak pemerintah Myanmar untuk memulangkan abangnya Jamaluddin, kapten kapal KM Bintang Jasa II.

Dikatakan, sudah enam bulan ditahan di Myanmar dan pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi dengan Jamaluddin, sehingga tidak diketahui khabar dan kesehatannya.

“Jika ditahan di negeri kita, masih bisa kita temui, Tapi kalau disana, kita tidak tahu khabarnya dan kesehatannya, karena tidak ada komunikasi.

Baca: Begini Respons Najwa Shihab saat Tahu Namanya Dicoblos di Surat Suara Pilpres oleh WNI di Mesir

Baca: Lira Sadika, Penyanyi yang Juga Berprofesi sebagai Dokter Muda Baru Saja Menikah, Selamat!

Kami harap kepada pemerintah agar secepatnya membebaskan abang kami,” pinta Jamaliah.

Jamaluddin, memiliki seorang istri, dan tiga anak masih kecil, yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari ayahnya, Sebutnya.

Sedankan Amiruddin, ayah dari Zulfadli, kapten kapal KM Troya juga mengharapkan bantuan pemerintah agar segera memulangkan anaknya, yang memiliki dua anak masih kecil.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas