Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto, Ini Perannya
terungkap ada orang lain yang mengetahui pembunuhan dan mengganti plat nomor kendaraan korban, tapi dia tidak melaporkan kepada polisi.
Editor: Sugiyarto
Kalau saat menduduki dan tidak memegang berarti ada kebohongan.
"Reka ulang ini menjelaskan BAP yang kita lakukan," tambahnya.
Kalau ada ketidakcocokan akan digali lagi, karena penyidik sejauh ini masih belum menemukan unsur adanya perencanaannya.
"Pembunuhan ini merupakan spontanitas dikarena transaksisonal," jelasnya.
Barung menjelaskan transaksional antara pelaku dan korban terkait dengan jasa hubungan sesama jenis yang telah diberikan ada pembayaran.
Jasa sudah diberikan namun belum ada pembayaran sehingga mengakibatkan pertengkaran.
Pemicu kasus ini muncul pada adegan 10.
Saat memeragakan adegan ini, Aris terlihat bertelanjang dada keluar dari kamar mandi.
Sementara terkait dengan kemungkinan bertambahnya jumlah tersangka pada kasus ini masih melihat hasil rekonstruksi.
Sebab, ungkap Barung, adik tersangka Aris diduga mengetahui adanya pembunuhan namun tidak melaporkan.
Adik Aris juga diduga mengganti plat nomer sepeda motor korban usai pembunuhan dan pembuangan mayat Budi Hartanto tersebut.
Pelaku hilangkan barang bukti
Polda Jatim juga menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi dengan korban guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, Budi Hartanto, di rumah orangtua salah satu pelaku, Aris Sugianto (34), di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019).
Rekonstruksi di rumah orangtua Aris dilakukan setelah polisi melakukan reka ulang di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, tempat pembuangan jasad korban.
Jarak rumah orangtua Aris dengan lokasi pembuangan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.
Rekontruksi di rumah orangtua Aris hanya diikuti oleh Aris.
Sedangkan pelaku lain, Azis tidak ikut memperagakan adegan rekontruksi di rumah itu. Azis hanya ikut rekontruksi saat berasa di jembatan Desa Karanggondang, ketika kedua pelaku membuang jasad korban.
Dalam adegan rekontruksi di rumah orangtuanya, Aris memeragakan cara menghilangkan barang bukti pakaian korban.
Aris membakar pakaian dan identitas korban di halaman depan rumah orangtuanya pada pagi hari.
Aksi Aris membakar pakaian dan identitas korban sempat diketahui ibunya yang baru pulang jamaah salat subuh.
Tetapi, ketika itu ibunya tidak tahu barang apa saja yang dibakar anaknya di halaman depan rumah.
"Dia juga membakar pakaiannya sendiri yang terkena darah korban," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela.
Aris juga memeragakan ketika mengambil koper milk ibunya.
Koper itu yang kemudian digunakan untuk membungkus jasad korban.
Tak hanya itu, Aris juga mempraktikan cara menyembunyikan sepeda motor milik korban.
Aris menyembunyikan sepeda motor korban di kamarnya.
"Sepeda motor korban disembunyikan di kamarnya Aris," ujarnya.
Proses rekontruksi di rumah orangtua Aris juga mengundang perhatian warga sekitar.
Warga berkumpul untuk menyaksikan langsung proses rekontruksi kasus pembunhan sadis disertai mutilasi itu.
Hilangkan koper
Suara teriakan warga langsung bersaut-sautan begitu dua tersangka kasus pembunuhan disertai mutilasi, Aris Sugianto (34) dan Azis Prakoso (23), tiba di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019).
Aris dan Azis merupakan pelaku pembunuhan sadis terhadap guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, Budi Hartanto.
Setelah melakukan aksi kejinya, keduanya membuang jasad korban di bawah jembatan pinggir sungai Desa Karanggondang. Keduanya memasukkan jasad korban di dalam koper.
Saat ditemukan di lokasi, jasad korban yang berada di dalam koper tanpa kepala.
Pelaku membuang kepala korban di sungai wilayah Kandat, Kabupaten Kediri.
Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi di lokasi penemuan jasad korban di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Sejak pagi, ratusan warga sudah berkumpul untuk menyaksikan proses rekonstruksi di jembatan Desa Karanggondang.
Polisi baru membawa kedua tersangka ke lokasi sekitar pukul 12.30 WIB.
Begitu melihat kedua pelaku digelandang polisi menuju ke tanggul sungai, warga yang sudah lama menunggu di lokasi langsung meneriakinya bersaut-sautan.
"Oalah iki to pelakune, kok yo kejemen (Oalah ini pelakunya, kok ya kejam sekali)," celetuk salah satu warga yang menyaksikan langsung proses rekonstruksi di lokasi.
Aris dan Azis terlihat berjalan terpincang-pincang saat polisi menggelandangnya ke pinggir tanggul sungai.
Azis tampak mengenakan sarung.
Aris dan Azis terlihat tenang memeragakan beberapa adegan di lokasi.
Dalam rekonstruksi itu, Aris dan Azis mempraktikan cara membuang jasad korban yang dibungkus dalam koper.
Keduanya terlihat datang ke lokasi mengendarai Honda Scoopy milik korban.
Azis yang mengemudikan sepeda motor sedangkan Aris membonceng di belakang.
Koper berisi jasad korban diletakan di sela-sela posisi duduk Azis dan Aris.
Selanjutnya, Azis dan Aris turun dari sepeda motor, sedangkan koper berisi jasad korban masih berada di boncengan sepeda motor.
Lalu, keduanya mengangkat koper berisi jasad korban.
Kemudian, keduanya melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai.
Setelah itu, kedua pelaku pergi meninggalkan lokasi.
"Kedua pelaku melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, yang memimpin langsung proses rekonstruksi di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Leo, panggilan Leonard Sinambela mengatakan ada dua lokasi rekontruksi dalam kasus itu di wilayah Kabupaten Blitar.
Lokasi pertama di jembatan Desa Karanggondang, tempat pembuangan jasad korban dan kedua di rumah orangtua salah satu pelaku, Aris Sugianto, di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Satu lokasi lagi di rumah pelaku Aris. Rumah itu tempat membakar pakaian korban dan menyembunyikan sepeda motor korban. Rekonstruksi ini juga rangkaian dari wilayah Kota dan Kabupaten Kediri," ujar Leo.