Vaksin 1.200 Ekor Sapi dan Kerbau Untuk Antisipasi Penyakit Ngorok
Kegiatan yang ditangani 14 orang petugas termasuk beberapa diantaranya adalah dokter hewan (drh) saat ini sudah berlangsung sekitar dua pekan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesua Abdullah Gani
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Belasan petugas Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Pidie Jaya gencar melaksanakan vaksinasi terhadap ternak sapi dan kerbau.
Malah penyuntikan vaksin juga sasarannya pada binatang liar khususnya anjing.
Penyuntikan vaksin terhadap kedua jenis binatang tersebut, kata drh Azhari, Koordinator Lapangan (Korlap) kepada Serambinews.com, gratis alias cuma-cuma.
Kegiatan yang ditangani 14 orang petugas termasuk beberapa diantaranya adalah dokter hewan (drh) saat ini sudah berlangsung sekitar dua pekan.
Dijadwalkan minggu pertama Bulan Mei 2019 mendatang harus selesai seluruhnya.
Vaksin disediakan provinsi, sementara petugas (vaksinator) yang hampir semuanya berstatus tenaga harian lepas/honorer berasal dari Disbunnak Pidie Jaya.
Ternak besar (sapi dan kerbau) yang sudah divaksin, lanjut Azhari, berjumlah kurang lebih 1.200 ekor tersebar di sejumlah kecamatan di Pijay.
Baca: Bantah Kena Kanker, Ternyata Penyakit Tumor yang Sedang Diderita Peggy Melati Sukma
Sementara binatang buas khususnya anjing yang sudah divaksin sekitar 200 ekor.
Ditambahkan Azhari, pemberian vaksin melalui penyuntikan ke tubuh ternak sapi dan kerbau, bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit.
Salah satunya yang paling ditakuti peternak adalah penyakit Septiceamia Epizootica (SE) atau lebih dikenal dengan sebutan Penyakit Ngorok.
Penyakit ini timbul secara dadakan (tiba-tiba) dan jika sudah terkena penyakit ini sulit sekali atau kecil kemungkinan untuk dapat disembuhkan.
Karenanya, upaya yang dianggap efektif adalah dengan memaksin agar tubuh menjadi kebal.
Sementara penyuntikan vaksin pada binatang buas seperti anjing adalah untuk mencegah timbulnya penyakit rabies.