TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Peresmian Yogyakarta Internasional Airport (YIA) yang dijadwalkan akan dilakukan pada Senin (29/4/2019) ditunda.

Penundaan jadwal peresmian bandara ini lantaran belum siapnya maskapai penerbangan terkait.

Ada prosedur yang harus dipenuhi maskapai sebelum bisa beroperasi dan paling cepat dilakukan pada 10 Mei 2019.

Juru Bicara Proyek Pembangunan YIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan hal itu terungkap saat evaluasi hasil penilaian potensi gangguan dan risiko (Hazar Identification and Risk Assessment/HIRA) pada Sabtu (27/4/2019).

Kegiatan ini diikuti oleh hampir semua operator penerbangan di Indonesia seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Nam Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Slik Air, dan Air Asia.

Dari kegiatan itu, YIA dinyatakan sudah full progress untuk operasi perdana secara terbatas karena evaluasi HIRA sudah rampung terselesaikan seluruhnya.

Agus Pandu Purnama mengatakan, semua maskapai penerbangan itu menyatakan pesawatnya aman untuk beroperasi di YIA.

Namun, ketika ditanya kesiapan mereka untuk mengajukan rute, perwakilan Lion Air menjawab masih mengajukan izin rutenya ke Kementerian Perhubungan.

Selain itu, untuk rute tertentu seperti Bali, mereka masih harus mencocokkan slot jadwal penerbangannya di antara kedua bandara (YIA dan DPS).

"Sudah diterima dan oke untuk YIA. Tapi, kalau untuk penerbangan dari Bali (menuju YIA), mereka juga harus mengajukan izin di wilayah Bali. Mereka meminta paling tidak tanggal 10 Mei sudah siap," kata Pandu saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Sabtu (27/4/2019).

Dia mengatakan, ini adalah masalah prosedur untuk pengajuan rute dan slot penerbangannya.

Baca: Polisi Baku Tembak dengan Terduga Teroris di Sri Lanka, 15 Orang Tewas, 6 di Antaranya Anak-anak

Setelah ini, seharusnya maskapai mulai bisa mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan membuka rute penerbangan ke YIA berikut jadwalnya.

Sedangkan untuk masalah teknis, Agus Pandu Purnama memastikan bahwa bandara YIA sudah sepenuhnya siap untuk dioperasikan.

Karena sejak awal memang dirancang sebagai bandara berkelas internasional, YIA sudah sangat layak untuk penerbangan domestik di operasi perdananya.

Namun begitu, ia mengaku belum bisa memberi jawaban terkait jadwal peresmian operasi YIA setelah rencana tanggal 29 April ditunda.

"Saya agak sulit menjawab karena kemarin sudah declare bahwa 29 April siap. Ternyata, yang siap hanya operator bandara saja. Kami sudah siap tapi maskapai ada masih urus izin slot. Kalau di sini, mau mengajukan berapapun slot kita siap (melayani)," kata Agus Pandu Purnama.

PT Angkasa Pura I sebelumnya mendapat informasi dari Tim Advance Kepresidenan bahwa rencana peresmian YIA pada 29 April oleh Presiden Joko Widodo ditunda sampai batas waktu belum ditentukan.

Namun, sampai saat ini belum ada surat resmi terkait penundaan itu yang diterima AP I.

Di sisi lain, AP I juga membatalkan rencana kegiatan joy flight Jakarta-YIA dengan pesawat Garuda Indonesia yang sedianya digelar pada 27 April ini.

"Semula kami ingin melibatkan 100 anak berprestasi dan anak yatim, dibawa ke Jakarta untuk joy flight dan di sana dilepas oleh Presiden. Tapi karena presiden mengundurkan waktunya, joy flight juga ikut mundur. Kami sih sudah siap," kata Agus Pandu Purnama. (Tribunjogja.com/Singgih Wahyu)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah Penyebab Penundaan Peresmian Yogyakarta Internasional Airport