Dua Warga Kampar Riau Tewas Tertimbun Longsoran Saat Ambil Tanah untuk Pembangunan Musala
Dua warga Desa Koto Masjid tertimbun tanah longsor saat bergotong royong mengambil tanah timbun untuk pembangunan musala.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Dua warga Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII, Koto Kampar tertimbun tanah longsor saat bergotong royong mengambil tanah timbun untuk pembangunan musala di sebuah lereng di desa tersebut.
Kejadian longsor yang menimbun dua warga ini dikarenakan korban menggali tebing yang terjadi longsor.
Kedua warga yang menjadi korban longsoran tanah tebing perbukitan ini adalah Ali Akmal, pria 39 tahun, dan Putra Indra pria, 28 tahun.
Keduanya merupakan warga Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Kampar turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi dan pengamanan.
Peristiwa naas ini berawal, Minggu (28/4/2019) siang.
Saat itu kedua korban bersama beberapa warga desa pergi ke Simpang Citra yang masih di wilayah Desa Koto Mesjid dengan menggunakan Truk Colt Diesel, untuk mengambil tanah timbun guna memperbaiki musala yang ada di desa.
Baca: Dua Siswa SMP dan SMA Kedapatan Masih Menyimpan Video Mesum yang Viral di Bali
Sesampai di lokasi korban langsung mengambil tanah di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 7 meter dengan cara mengorek tebing pada bagian bawah.
Saat mengambil dan memuat tanah ke dalam truk tiba-tiba tebing tersebut runtuh.
Tanpa sempat mengelak, kedua korban tertimbun material longsoran.
Melihat kejadian tersebut, warga lainnya yang ada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan diri dan kemudian berteriak meminta pertolongan.
Kemudian warga desa melakukan pencarian dengan mengangkat runtuhan tanah menggunakan cangkul dan skop.
Sekitar pukul 15.30 WIB, kedua korban berhasil ditemukan dalam posisi tertelungkup dan sudah meninggal dunia.
Kedua korban langsung dibawa kerumah duka menggunakan ambulan Puskesmas.
Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi Rahmadi saat diwawancara, Senin (29/4/2019) mengatakan pihak keluarga masing-masing korban menolak untuk dilakukan visum dan juga autopsi karena yakin bahwa kematian korban murni karena kecelakaan atau musibah.
"Saat ini kedua korban telah dikebumikan oleh masing-masing keluarga," katanya.
Budi Rahmadi mengimbau warga untuk tidak mengambil tanah pada tebing-tebing perbukitan karena sangat rentan untuk runtuh.
"Praktik pengambilan tanah timbun di daerah perbukitan sangat membahayakan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Dua Warga Kampar Riau Tertimbun Longsoran Saat Ambil Tanah