Banyak Kayu Gelondongan Terseret Banjir di Kabupaten Sigi, WALHI Sulteng Duga Ada Aktivitas Ilegal
Penanganan banjir yang terjadi di Desa Bangga dan Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, dinilai belum tersistemasi dengan baik.
Editor: Rizki Aningtyas Tiara
TRIBUNNEWS.COM - Penanganan bencana banjir yang terjadi di Desa Bangga dan Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, dinilai belum tersistemasi dengan baik.
Hal ini disebabkan oleh lambannya respon pemerintah melakukan evaluasi lingkungan di kecamatan tersebut.
"Padahal ini (banjir) sudah sering terjadi di Kabupaten Sigi," ujar Manajer Kampanye dan Perluasan Jaringan Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Tengah, Stevandi, Selasa (30/4/2019).
Stevandi menduga, ada aktivitas ilegal di wilayah hulu sungai.
Sehingga berakibat banjir bandang yang melanda beberapa desa di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi.
Dugaan ini, berdasarkan bukti-bukti di lapangan yang menunjukan bahwa gelondongan kayu berukuran besar ikut terseret dalam banjir tersebut.
"Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, kita dapat memperhatikan bagaimana gelondongan kayu besar juga terseret dalam banjir ini," ungka Stevandi.
Ia yakin, dari pola potongan kayu-kayu tersebut, terlihat bekas potongan menggunakan alat pemotong kayu.
"Artinya, kayu-kayu tersebut tidak tumbang akibat banjir, tetapi sengaja dipotong," bebernya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh WALHI Sulawesi Tengah, kejadian banjir di Kabupaten Sigi tidak hanya terjadi sekali ini saja.