Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Kelompok Anti Pemerintahan yang Berniat Provokasi Saat May Day di Surabaya

Lima orang yang diduga berniat melakukan provokasi dalam peringatan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2019).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ada Kelompok Anti Pemerintahan yang Berniat Provokasi Saat May Day di Surabaya
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ribuan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) dan mahasiswa dari berbagai kampus melakukan aksi damai menyambut May Day 2019 atau Hari Buruh Internasional, di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5/2019). Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan, karena dinilai tak memiliki rasa keadilan bagi para buruh. Tuntutan lainnya yakni, penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing, dan magang. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan wartawan Tribun Jatim, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM,  SURABAYA -Lima orang  yang diduga berniat melakukan provokasi dalam peringatan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Rabu (1/5/2019).

Lima orang yang diamankan itu merupakan anggota kelompok 'Anarko'.

Dari berbagai sumber, Anarko adalah kelompok yang menolak gagasan-gagasan mengenai otoritas hirarkis, karenanya menolak pemerintahan pula. 

Dalam peringatan May Day 2019 di Gedung Grahadi, polisi mengetahui mereka berusaha merangsek masuk ke dalam kerumunan massa buruh yang tengah merayakan May Day 2019 di depan Gedung Grahadi.

Niatan mereka adalah memicu kegaduhan di tengah kerumunan massa buruh.

Barung mengungkapkan, pihaknya mengintruksikan penangkapan terhadap kelimanya, atas beberapa pertimbangan.

Baca: 8 Bulan Diabaikan Perusahaan, Pria Ini Datang Jauh-jauh dari Surabaya ke Malang Untuk Aksi May Day

Berita Rekomendasi

Pertama, kelompok massa 'Anarko' yang mengenakan atribut pakaian dominan berwarna hitam itu, diketahui tak mengantongi izin pemberitahuan kegiatan.

"Mengamankan mereka karena 1 mereka mereka tidak melampirkan surat tanda pemberitahuan untuk melakukan," katanya saat ditemui awakmedia di kantornya.

Kedua, kelompok tersebut cenderung akan berbuat anarkis.

"Mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang cenderung sama dengan di daerah lain yang memiliki kecenderungan anarkis," lanjutnya.

'Anarko' ditengarai menjadi penyebab kericuhan yang sempat terjadi di beberapa kawasan di Indonesia.

"Di Bandung dan daerah lain sudah terjadi, di Jatim kami sudah langsung dengan cepat mengantisipasi aksi mereka yang dilakukan di Gedung Grahadi," katanya.

Baca: Seminggu Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pokok di Pasar Kepanjen Malang Mulai Meroket, Berikut Harganya

Kelompok tersebut merupakan jaringan organisasi internasional yang memiliki visi penentangan terhadap status quo suatu negara.

"Kelompok anarko kelompok yang memiliki jaringan yang berniat untuk tidak mau patuh pada pemerintahan di mana negara ia berada," katanya.

Dan, lanjut Barung, Anarko cenderung tak ingin patuh pada regulasi aturan maupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara.

"Mereka itu menginginkan kebebasan yang sebebas-bebasnya. Mereka tidak ingin patuh dengan aturan undang-undang atau regulasi," katanya.

Sejauh ini, lanjut Barung, pihak penyidik Polrestabes Surabaya masih melakukan pemeriksaan terhadap kelimanya.

"Kami lakukan pemeriksaan mengenai tujuan mereka, bagaimana mereka melakukan kegiatan mereka, bagaimana hubungan mereka dengan jaringan yang lain," tandasnya. (Surya/Eben Haezer Panca)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas