Pemindahan Ibu Kota Dianggap Keputusan Ideal pada Masa Presiden Jokowi, Ini Kata Pengamat
Pada masa depan adanya dua kota itu akan menjadi pusat Ibu kota negara yang merupakan epicentrum urusan birokrasi serta kepemerintahan.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pengamat Politik dan Ketatanegaraan dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto menganggap rencana pemindahan Ibu Kota ke luar Jawa yang diputuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai keputusan ideal untuk masa depan.
"Karena idealnya di masa depan ada dua jenis kota di Indonesia," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (2/5/2019).
Agus mengungkapkan, penduduk di DKI Jakarta telah padat dan ditambah daya dukung lingkungan serta sosial tidak lagi memadai akibatnya kemacetan lalu lintas.
"Belum lagi kan keruwetan dalam pengaturan administrasi di luar kewajaran," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pada masa depan adanya dua kota itu akan menjadi pusat Ibu kota negara yang merupakan epicentrum urusan birokrasi serta kepemerintahan.
"Kemudian Indonesia butuh kota yang menjadi pusat ekonomi dan perdagangan," tuturnya.
"Kota itu merupakan epicentrum bidang bisnis dan semua aspek perekonomian," kata dia membeberkan.
Untuk itu dia menambahkan, pemisahan dua jenis kota ini akan tercapai jika Ibu Kota negara DKI Jakarta dipindah ke luar Jawa.
"Kan ideal, jadi DKI Jakarta dapat dijadikan sebagai kota pusat ekonomi, bisnis dan perdangangan," terang dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.