Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Tetapkan Dua Orang dari Massa Berpakaian Hitam Jadi Tersangka

Sebanyak 619 orang yang tergabung dalam kelompok Anarko sempat diamankan di halaman Mapolrestabes Bandung

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Polisi Tetapkan Dua Orang dari Massa Berpakaian Hitam Jadi Tersangka
Kompas.com/Dendi R
Sejumlah pemuda anggota kelompok baju hitam yang mengatasnamakan Anarko menaiki mobil Dalmas untuk dibawa ke Mako Brimob Polda Jabar, Sumedang, Rabu (1/5/2019). Mereka diamankan polisi setelah membuat keributan di sela peringatan May Day di Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penyidik gabungan Polda Jabar dan Polrestabes Bandung menemukan konstruksi hukum pidana terkait penahanan terhadap kelompok Anarko Sindikalism yang sempat berbuat gaduh pada perayaan May Day di Kota Bandung, Rabu (1/5/2019).

"Kami kenakan Pasal 170 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang perusakan terhadap barang atau orang," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya, Kamis (2/5/2019).

Di KUH Pidana, ancaman pidana Pasal 170 ayat 1 mencapai 5 tahun 6 bulan.

"Mereka ‎( massa berpakaian hitam-hitam ) sudah dipulangkan, tapi ada dua orang yang kami kenakan Pasal 170 ayat 1," ujar dia.

Dua orang tersebut kini masih menjalani pemeriksaan.

Seperti diketahui, 619 orang yang tergabung dalam kelompok Anarko sempat diamankan di halaman Mapolrestabes Bandung.

BERITA REKOMENDASI

Untuk pemeriksaan penyidikan mereka dibawa ke Mako Brimob Polda Jabar.

Baca: 619 Orang Berpakaian Hitam-hitam Diamankan di Mako Brimob Polda Jabar Lalu Digunduli

"Ada warga yang melaporkan fasilitasnya yang rusak, termasuk laporan dari teman-teman buruh juga yang kemarin merayakan May Day di Gedung Sate," ujar Trunoyudo Wisnu Andiko.

Salah satu yang dirusak yakni kaca sebuah kafe di Jalan Surapati.

Pelakunya diduga kelompok Anarko Sindikalism.

Mereka juga mencoreti dinding kafe itu dengan beragam coretan seperti simbol huruf A dalam lingkaran hingga tulisan anti-kapitalisme serta tolak upah murah.


"Kejadiannya sekitar 10.30, massa lewat sini banyak sekali lalu menyerang dengan melempari batu. Kami tidak bisa menahan karena banyak," ujar Irfan (25), pegawai kafe tersebut.

Ia menyebut, kerusakan terdapat pada kaca.

Selain itu, massa juga mencoreti dinding dan kendaran pengunjung kafe.

Cari Siapa Aktor di Belakang Massa Berbaju Hitam

Petugas keamanan belum mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab di balik penggerakan massa berpakaian hitam-hitam ke peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Bandung, Rabu (1/5/2019).

"Belum, masih mendalami dengan memeriksa sejumlah pihak yang kemarin diamankan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko via ponselnya.

Baca: Tanggapan Sejumlah Pihak soal Kelompok Berbaju Hitam Anarko Sindikalisme dalam Peringatan Hari Buruh

Sebelumnya Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, polisi sudah memulangkan sebagian pemuda yang tergabung dalam massa tersebut.

Yang dipulangkan sebagian dari mereka yang di bawah umur dan tidak didukung alat bukti yang cukup.

‎"Intinya kami masih mendalami soal di belakang mereka, mohon bersabar," ujar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan massa tersebut merupakan bagian dari kelompok Anarko Sindikalism, sebuah cabang pandangan politik yang lahir dari gerakan anarki dengan tokoh utama Mikail Bakunin.

Massa berpakaian hitam-hitam ini pun saat berunjuk rasa membawa spanduk dan atribut lainya dengan logo huruf A dalam lingkaran.

Mereka juga membawa cat semprot.

Sebagai gambaran, diduga ada pihak-pihak yang mendanai gerakan mereka.

Karenanya, penyidik yang dilibatkan pun cukup banyak mencapai 100 orang.

"Penyidik yang dilibatkan dari Satreskrim Polrestabes Bandung, Ditreskrimum, dan Ditreskrimsus," ujar Trunoyudo.

Salah satu bagian dari massa yang sudah dipulangkan, Ade (17) warga Leuwi Panjang mengaku sudah dipulangkan dari Mako Brimob Polda Jabar karena tidak didukung alat bukti yang cukup untuk menjeratnya.

"Saya sudah bisa pulang, tapi sekarang sedang cari motor saya yang sempat disimpan di Taman Cikapayang tapi sekarang enggak ada, KTP juga disita," ujar Ade.

Sebelum kejadian, mereka memang berkumpul di Taman Cikapayang untuk merayakan May Day dan tidak ada tujuan lain.

"Cuma mau ikut-ikutan saja, enggak ada agenda lain," ujar Ade.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas