Mobil Hyundai Terbakar di Tol Cipularang
Usai dipastikan tidak adanya sumber api atau panas dari mobil yang sudah hangus terbakar, mobil diderek ke pool derek Gerbang Tol Jatiluhur
Editor: Eko Sutriyanto
![Mobil Hyundai Terbakar di Tol Cipularang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mobil-berbakar0012.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Mobil yang sedang melaju di Tol Cipularang dari arah Jakarta menuju Bandung tiba-tiba terbakar di Tol Cipularang KM 88, Sukatani, Purwakarta, Rabu (8/5/2019) siang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta, Wahyu Wibisono membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dari laporan yang diterima Tribun Jabar, Wahyu menyebutkan percikan api keluar pertama kali dari kap mesin mobil.
"Saat memasuki Tol Cipularang KM 88, pengemudi mendengar suara dari depan mobil yang menyebabkan percikan api," kata Wahyu saat dikonfirmasi melalui telepon.
Pengemudi mobil Hyundai Hitam bernopol B 2428 PBA, Budi Chermansyah berhasil selamat dari kobaran api yang datang dari dalam mobilnya.
Baca: Kebakaran Rumah di Karombasan Selatan, Opa Alex Korompis Duduk Tunggu Hasil Investigasi
Pengemudi keluar dari mobil sesaat setelah mendengar letupan dan menepikan kendaraannya.
Setelah berada di bahu jalan, Budi membuka kap mobil dan langsung timbul api yang cukup besar dari arah mesin.
"Menurut penuturan pengendara, mobil tersebut baru saja diambil dari bengkel di Jakarta," ucapnya.
Kurang dari 30 menit setelah adanya laporan yang masuk ke pihak DPKPB Purwakarta, kobaran api dari mobil tersebut berhasil dipadamkan dan didinginkan.
Usai dipastikan tidak adanya sumber api atau panas dari mobil yang sudah hangus terbakar, mobil diderek ke pool derek Gerbang Tol Jatiluhur.
Terkadang Dipicu Masalah Sepele
Belakangan ini banyak peristiwa mobil yang terbakar secara tiba-tiba.
Kejadiannya pun bervariasi, ada yang ketika sedang dikendari atau berjalan, ada juga tiba-tiba mengeluarkan asap dan api saat mobil sedang di parkir.
Peristiwa terbakarnya mobil menjadi ancaman serius bagi keselamatan.
Karena itu, pemilik mobil wajib mengetahui apa saja faktor pemicu kebakaran di mobil, karena ternyata banyak kejadian yang justru disebabkan kelalaian pemilik mobil.
Menurut Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor (HPM) Muhammad Zuhdi, ada beberapa kasus mobil terbakar akibat kesesalahan atau kecerobohan dari pemilik mobil yang notabenya bersifat sepele.
Baca: Tabrak Pejalan Kaki dan Sepeda Motor, Pengendara Camry Tewaskan Satu Orang
"Beberapa kasus yang sempat kami tangani ternyata disebabkan faktor eksternal, artinya bukan dari sistem mobil itu sendiri. Ada konsumen yang lalai sesudah melakukan perawatan mobil seperti membersihkan sektor mesin dan lupa menggangkat kain atau kanebo yang dipakai untuk membersihkan," kata Zuhdi kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Kanebo atau kain yang tertinggal di bawah kap mesin memang cukup berbahaya.
Saat suhu mesin sudah mulai panas dan kanebo atau kain sudah mengering maka bisa berisiko terbakar, seperti diketahui kain sendiri merupakan material yang rentan dengan api.
Hal sepele lainnya yang kurang mendapatkan perhatian adalah pemasangan aksesoris aftermarket, terutama yang berhubungan dengan sistem kelistrikan.
Menurut Zuhdi, tidak sedikit perangkat elektronik tambahan yang menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek atau korseleting sehingga memicu terjadinya percikan api.
"Melakukan tambahan modifikasi seperti aksesoris yang berhubungan dengan electrical harus diperhatikan lagi. Bisa jadi pemasangannya dilakukan sembarangan, seperti mengelupas kabel atau mengambil power tidak pada tempatnya. Sistem wairing diagaram pada mobil itu sudah terintegrasi dengan sistem, jadi bila pasangnya sembarangan bisa berdampak juga," kata Zuhdi.
Menurut Zuhdi, meskipun pada mobil sudah ada sekering yang berfungsi untuk memutus arus ketika terjadi hubungan arus pendek (short), namun hal tersebut tidak akan berfungsi bila aksesori aftermarket tadi dipasang secara tidak sesuai.
Contoh dengan langsung mengambil tenaga langsung dari baterai atau aki.
"Bila mengambil power dari baterai otomatis sekering tidak akan bekerja, karena tidak terlidungi. Sekering itu itu bekerja saat kelistrikan berhubungan dengan bodi, tidak langsung ke baterai, hal ini sangat riskan karena tidak ada proses cut saat terjadi short," kata Zuhdi. (Kompas.com/Tribun Jabar/Haryanto)