Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Siswi SMK berinisial RKB (16) sempat menghebohkan kota Batam karena tidak pulang selama tiga hari.

Viralnya pencarian sang anak membuat petugas Satreskrim Polresta Barelang Kota Batam turun tangan, sang anakpun akhirnya ditemukan sedang nongkrong bersama kekasihnya.

Ditemukan sang anak ini berbuntut panjang, Kali ini orangtua RKB membuat laporan ke polisi.

Ia melaporkan kekasih anaknya berinisal DP atas dugaan pencabulan anak di bawah umur.

Orang tua RKB berinisial Is saat ditemui di Polresta Barelang mengatakan, setelah mendesak sang anak barulah ia mengetahui kalau sang anak sudah dicabuli sang kekasih.

"Semalam saya sudah melaporkan bersama sang suami atas dugaan pencabulan yang dilakukan DP kepada anak saya ke Polisi," sebut Is yang ditemui di Polresta Barelang, Kamis (9/5/2019) siang.

Baca: Rekomendasi 7 Hotel Murah di Kota Batam untuk Backpacker, Tarif Per Malam Rp 100 Ribuan

RKB mengaku tidak pulang kerumah karena selalu dimarahi oleh sang ibu lantaran pulang sekolah sering telat.

Karena tidak ingin diomelin, ia akhirnya berniat tidak pulang kerumah dan tinggal bersama kekasihnya.

"Saya takut pulang karena dimarahi kalau purang telat," sebutnya.

RKB mengatakan dirinya sudah berpacaran selama enam bulan terakhir.

Selama berpacarana ia sudah lima kali dicabuli sang kekasih.

Namun menurutnya, perbuatan tersebut bukan dilakukan ketika dirinya kabur beberapa hari terakhir.

Baca: Wanita dan Kekasihnya di Makassar Diciduk Setelah Diketahui Buang Bayi

Sebab saat ia kabur, RKB sedang Menstruasi alias datang bulan.

Selama pelarian dari rumah, korban tinggal dirumah sang kekasih.

Ia selalu pulang malam kerumah sang kekasih agar orang tua kekasihnya tidak curiga.

Atas dasar laporan orang tua korban, saat ini RKB dan DP kekasihnya diperiksa oleh pihak kepolisian Unit PPA Polresta Barelang.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan saat diknfirmasi membenarkan hal tersebut.

Menurutnya penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap sang anak atas laporan yang dibuat oleh orang tua korban.

"Anggota masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua anak ini. bagai mana hasilnya nanti akan kita kasih tahu, menurut pengakuannya memang ada tindakan seperti itu," singkat Andri menerangkan.