495 Warga Binaan Bertahan di Sel yang Terbakar, Berjuang Menyelamatkan Diri Saat yang Lainnya Kabur
Sebanyak 495 orang memilih bertahan di dalam Rutan dan berjuang menyelamatkan diri dari kepulan asap kebakaran bangunan bagian depan.
Editor: Dewi Agustina
Letupan dan ledakan yang terdengar juga membuat warga sekitar histeris.
Kini, warga Siak merasa ketakutan karena banyak informasi yang beredar di lapangan, tentang banyaknya warga binaan kabur.
Polisi Tertembak
Puluhan personel Polres Siak dan anggota TNI mengerumuni Rutan. Mereka menghadang warga yang hendak memasuki TKP dengan alasan keamanan.
Personel polisi berkali-kali memberikan tembakan peringatan, namun suasan tidak terkendali.
Seorang anggota polisi berpangkat AKP dikabarkan terkena tembakan di bagian lengan.
Perwira menengah Polres Siak itu diduga Kasat Narkoba, AKP Jailani.
Ia langsung dilarikan ke rumah sakit.
Dari keterangan warga yang melihat langsung kejadian, awalnya timbul suara gaduh dari dalam Rutan tersebut.
Tidak lama kemudian, mobil polisi berdatangan beriring-iringan. Namun mereka tidak tahu apa sesungguhnya yang terjadi.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Hanya terdengar suara kerusuhan dan puluhan kali letusan senjata," kata Iqbal, warga setempat.
Dari informasi yang diperoleh, kerusuhan sudah terjadi sejak pukul 22.00 WIB.
Namun puncak keributan baru terjadi pukul 02.00 dini hari.
Dugaan sementara warga binaan dan tahanan mengamuk dan ingin menjebol pintu Rutan.
"Awalnya ada keributan di dalam ruangan tahanan. Kemudian ada warga binaan yang melempar petugas," kata seorang petugas yang tidak mau dituliskan namanya.
Baik pihak resmi dari Rutan maupun kepolisian belum bisa memberikan keterangan.
Hingga berita ini ditulis, suasana masih mencekam dan gaduh di Rutan Siak. (tribunsiak.com/mayonal putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul KABAR TERBARU Kerusuhan Rutan Siak Riau: 495 Tahanan Bertahan & Berjuang Menyelamatkan Diri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.