Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buru Prada DP, Foto Disebar Mulai dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung Hingga Bangka Belitung

Pomdam II/Swj telah menyebarkan foto terduga pelaku di wilayah jajaran Kodam II/Swj mulai dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung hingga Bangka Belitung

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Buru Prada DP, Foto Disebar Mulai dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung Hingga Bangka Belitung
Istimewa
Pomdam II Sriwijaya menyebar foto Prada DP sekaligus nomor telepon yang bisa dihubungi bagi yang melihat orang yang kini sedang dicari tersebut. 

Awal kecurigaan ini saat pengurus penginapan Nurdin sedang membersihkan dengan menyapu lantai penginapan dan mencium bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.

"Saksi mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu kamar, tetapi tidak ada respon dari penghuni kamar. Setelah itu, saksi sempat menanyakan keberadaan tamu di kamar yang tidak kembali setelah membawa kunci," ujarnya.

Pada Jumat, sekitar pukul 11.00 WIB saksi mencium bau dari dalam kamar semakin menyengat.

Karena curiga, diputuskan untuk menghubungi Polsek Sungai Lilin.

Setelah Polsek Sungai Lilin, datang dan kamar dibuka, ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tidak mengenakan busana dan kondisi tangan terpotong.

Semula Suhartini (50), ibu kandung Vera Oktaria sempat tak percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.

Suhartini (50) ibu kandung almarhumah Vera Oktaria saat ditemui di rumah duka yang berada di jalan tangga Takat Lorong Indah Karya Plaju kota Palembang, Sabtu (11/5/2019)
Suhartini (50) ibu kandung almarhumah Vera Oktaria saat ditemui di rumah duka yang berada di jalan tangga Takat Lorong Indah Karya Plaju kota Palembang, Sabtu (11/5/2019) (tribun sumsel)

Ia yakin setelah melihat langsung kondisi fisik mayat dan ada ciri-ciri fisik pada mayat tersebut yang menegaskan bahwa itu Vera. Terutama anting-anting dan bekas luka di tangan.

Berita Rekomendasi

Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria tak kuasa menahan tangis menanggung kesedihan karena telah kehilangan putri bungsunya untuk selama-lamanya.

Belakangan diketahui, berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah, wajah korban menghitam karena diduga ada benturan keras.

"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku yang sudah dipotong dimasukkan dalam kasur yang disobek," ujar Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani SE MM.

Diduga Hendak Dibakar

Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.

Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, yang ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.

"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).

Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer.

Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.

Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar. Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.

"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.

Lalu siapakah pelaku yang tega membunuh hingga memutilasi tangan kasir cantik ini dan apakah motifnya?

Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Vera Oktaria, seorang kasir minimarket di kawasan Sungai Lilin, Musi Banyuasin diduga dilakukan oleh oknum TNI.

Kapendam II/Swj, Letkol Inf Djohan Darmawan mengatakan, dirinya sudah mendengar informasi terkait dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota TNI.

"Masih diduga pelakunya oknum anggota TNI, dan yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang melakukan THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin )," kata Letkol Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi Sriwijaya Post, Sabtu (11/5/2019).

Hingga saat ini, pihaknya Pomdam II/ Sriwijaya bersama Polda Sumsel sedang melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI.

"Kita masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kejadian tersebut. Pomdam II/Swj dan Polda Sumsel bergerak cepat," ungkapnya.

Dalam hal ini pihak Kodam II/ Swj akan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku apabila ada anggotanya yang melakukan tindakan pidana.

"Ya kita kan melakukan tindakan sesuai hukum, jika ada anggota kita yang melakukan tindakan pidana," kata Letkol Inf Djohan Darmawan.

Kronologis Penemuan Mayat Wanita Dimutilasi di Penginapan Sungai Lilin, Menginap Bersama Dua Pria
Kronologis Penemuan Mayat Wanita Dimutilasi di Penginapan Sungai Lilin, Menginap Bersama Dua Pria (Sripoku)

Sempat Diancam akan Dibunuh

Suasana duka sangat terasa di kediaman Vera, korban tewas dimutilasi di Jalan KH Azhari, Lorong Indah Karya No 116 Kelurahan Tangga Takat SU II Palembang, Sabtu (11/5/2019).

Pantauan Sripoku.com, rumah panggung ini terlihat para tetangga istirahat setelah baru selesai pemakaman almarhumah di TPU Nagaswidak Palembang.

Jenazah Vera setelah diautopsi di RS Bhayangkara Palembang dimakamkan di TPU Nagaswidak Tanggatakat Palembang.

Suhartini (50), ibu korban Vera, saat ditemui di rumah duka terduduk lesu bersandar di dinding kamar yang terbuat dari kayu, sambil memegang figura foto Vera.

"Ya bener, Vera, anak saya yang meninggal di Sungai Lilin itu," Ungkap Suhartini saat Sripoku.com berkunjung ke rumah duka.

Polisi mengevakuasi jenazah korban Vera Oktaria di Penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Polisi mengevakuasi jenazah korban Vera Oktaria di Penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (IST/FACEBOOK)

Diketahui Vera merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.

Saat tiba di rumah duka, menurut sang ibu, dia tak sanggup lagi melihat nasib anaknya yang meninggal dengan kondisi tersebut.

"Wajah Vera sudah tidak jelas lagi, Vera sudah dimakamkan tadi pagi," jelasnya membalas telepon kakak almarhum yang menanyakan kabar dari ponselnya.

Diceritakan oleh Suhartini, anaknya itu orangnya pendiam dan hormat pada orang lebih tua darinya.

"Vera adalah anak yang baik, pendiam dan tidak banyak macam-macam," tegas ibu Vera.

Vera merupakan karyawati minimarket yang baru diterima bekerja. Keseharian anak ibu Suhartini ini pediam dan baik.

Ketika ditanya tentang pacar almarhumah, ibu berjilbab ini menjawab Vera sudah ada pacar dan tahu nama dan orangnya.

Penginapan lokasi pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap korban Vera Oktaria
Penginapan lokasi pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap korban Vera Oktaria (IST/FACEBOOK)

"Mereka pacaran sejak SMP tapi kalo dak salah dak lama ini mereka dah putus," jawabnya.

Menurut Suhartini, sebelum hilang, Vera pernah curhat tentang hubungannya dan sang pacar berinisial DP, bahwa dia takut dengan DP karena sifat temperamental.

"Aku dak galak lagi pacaran dengan dio, galak mukul. Aku merasa aman di rumah bae daripada di jalan samo dio. (Aku ga mau lagi pacaran sama dia, dia sering mukul. Aku merasa aman di rumah saja daripada di jalan sama dia--red)," ujar Tini sambil menirukan ucapan Vera ketika itu.

"Jeritke bae kalu dio cak itu. (Teriak saja kalau dia seperti itu--red)," tambahnya.

Suhartini juga menceritakan teman Vera pernah mengatakan, DP sempat mengancam bahwa lebih baik Vera tewas di tangannya daripada pacaran dengan orang lain.

"Daripada dio jatuh ke cowok lain lebih baik kubunuh, itu diomonginyo ke kawan-kawan Vera. (Daripada dia jatuh ke cowok lain lebih baik aku bunuh, itu yang dikatakannya kapada kawan-kawan Vera--red)," jelasnya.

Diketahui DP tinggal tidak jauh dari rumah Vera tapi beda lorong. DP tinggal di Lorong Taman Bacaan RT 6 RW 03.

DP merupakan anggota TNI yang baru dilantik di Baturaja.

Seorang teman Vera Oktaria menunjukkan foto Prada DP dan Vera Oktaria saat foto bersama. TRIBUN SUMSEL/LIBERTO
Seorang teman Vera Oktaria menunjukkan foto Prada DP dan Vera Oktaria saat foto bersama. TRIBUN SUMSEL/LIBERTO (Tribunsumsel.com/Abriansyah Liberto)

"Baru dilantik sedang bertugas di Baturaja, berapo hari kemudian komandan nelpon ayuk Vera dari hp DP yang dikiranya ayuk DP, padahal bukan. Dia mengabarkan bahwa DP sudah satu minggu tidak bertugas, melarikan diri," cerita ibu Tini.

Sementara rekan kerja Vera menceritakan tidak menduga sama sekali jika Vera mengalami nasib tragis seperti ini.

"Vera kalo pulang selalu sendirian naek motornya, dan dak pernah terlihat ada orang yang mengikutinya," ujar salah satu teman kerja Vera.

"Vera baru satu minggu bergabung di tempat kami pak," tambahnya.

Terduga korban mutilasi Vera Oktaria.
Terduga korban mutilasi Vera Oktaria. (TRIBUN SUMSEL/IST)

Telepon Tak Pernah Diangkat

Dari rumah duka, Sripoku.com akhirnya memutuskan untuk mengunjung rumah orang tua DP yang terletak tak jauh lorong Vera, di Lorong Taman Bacaan Tanggatakat.

Sripoku.com tidak menemukan orang tua DP dan hanya bertemu dengan ketua RT 6 RW 03, Nur Azizah.

Ketua RT terkejut dan tidak menyangka jika DP diduga sebagai pembunuh Vera.

"Semoga bukan ya, sebab orangnya baik, sopan sama orang tua," kata Nur Azizah.

Nur Azizah menjelaskan setelah peristiwa ini terjadi, orang tua DP sempat telepon tapi tidak pernah diangkat.

"Ibunya terkejut dan syok, berharap itu bukan perbuatan DP," jelas Nur Azizah yang didampingi suaminya saat menerima wartawan. (tribunsumsel/sriwijaya post/pendam II/Swj/ard/diw)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas