Polda Sumsel Pastikan Satu-satunya Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria adalah Prada DP
Penyidik Polda Sumsel memastikan terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria yang ditemukan tewas termutilasi adalah mantan pacarnya sendiri, Prada DP.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Penyidik Polda Sumsel memastikan terduga pelaku pembunuhan Vera Oktaria (21/ di KTP tertulis Fera Oktaria) yang ditemukan tewas termutilasi di sebuah kamar penginapan adalah mantan pacarnya sendiri, yakni Prada DP.
"Kami sudah clear memastikan yang patut diduga tetap praduga tak bersalah adalah pacarnya berinisial DP yang sudah pacaran 4 tahun," ungkap Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnian Adinegara, Senin (13/5/2019).
Menurut Zulkarnain, status DP yang merupakan anggota TNI membuat proses pencarian juga harus melibatkan pihak dari Detasemen Polisi Militer Kodam II/Sriwijaya.
Selain itu, jika Prada DP telah terbukti menjadi pelaku pembunuhan terhadap Fera, seluruh berkas penyelidikan pun akan langsung dilimpahkan ke Pengadilan Militer untuk mengadili Prada DP.
"Sesuai ketentuan, berkasnya maupun semua hasil penelitian ilmiah inafis dan sebagainya tentu akan kami sampaikan ke pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Jika itu terbukti anggota TNI dengan sendirinya akan diserahkan ke Kodam," katanya.
Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan sebelumnya mengatakan, foto Prada DP telah disebar ke berbagai lokasi serta media sosial sebagai upaya pencarian.
Sebab, sejak kasus pembunuhan itu mencuat keberadaan Prada DP pun bak ditelan bumi.
Terlebih lagi prajurit baru itu telah kabur dari masa pendidikan militer.
Prada DP merupakan siswa Pendidikan Kejuruan (Dikjur) Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ Baturaja.
Namun, sejak Sabtu (4/5/2019) lalu Prada DP tidak hadir tanpa izin (THTI).
Kemudian, pada Jumat (10/5/2019), Vera ditemukan dalam kondisi tewas dengan tangan termutilasi di penginapan di Kabupaten Musi Banyuasin.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi-Prabowo, Senin 13 Mei pukul 12.00 Data Masuk 79.04%
Hingga Senin (13/5/2019) siang, terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Vera Oktaria, seorang karyawati minimarket di Baturaja belum juga tertangkap.
Prada DP yang diduga punya hubungan dengan kasus mutilasi Vera Oktaria di Sungai Lilin, Musi Banyuasin sedang diburu oleh Sub Denpom II/4-4 Baturaja.
Prada DP merupakan siswa Dikjur Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ yang Disersi dari Dodik Latpur Baturaja.
"Belum, belum tertangkap, kita masih memburu DP," tegas Komandan Subdenpom II/4-4 Baturaja, Kapten CPM Gatot Udiyono yang dikonfirmasi Minggu (12/5/2019) seperti dikutip Tribunnews dari Tribun Sumsel.
Menurut Kasub Denpom, DP lari dari Dodiklatpur (Komando Pendidikan dan Latihan Tempur) sejak tanggal 4 Mei 2019.
Upaya-upaya yang sudah dilakuan dengan menyebar foto dan informasi ke instansi terkait dan ke seluruh lapisan masyarakat di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dan sekitarnya.
Kasub Denpom II/4/4 Baturaja menjelaskan oknum Siswa Dikjur Tamtama Infanteri Ridam II/SWJ atas nama DP diburu karena pergi atau meninggalkan Komando Pendidikan dan Latihan Tempur (Dandodik Latpur) Rindam II/Swj di Baturaja tanpa izin.
DP meninggalkan komando pendidikan dan latihan tempur sejak delapan hari lalu.
Dansub Denpom membenarkan bahwa DP memang tercatat sebagai siswa Dikjur Tamtama Infanteri Rindam II/Swj yang sedang mengikuti latihan kecabangan/kejuruan di Dodilatpur Rindam II/Swj di Baturaja.
Namun saat ditanya apa motif oknum siswa Dikjur Tamtama Infanteri Dikjur Taif ini kabur dari komando pendidikan, Kasub Denpom mengaku belum tahu motifnya.
Sub Denpom II/4-4 Baturaja terus mencari keberadaan DP yang disersi dari Komando Pendidikan dan Latihan Tempur.
Sebar Foto Sampai ke Babel
Pomdam II Sriwijaya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus yang diduga melibatkan Prada DP.
Kasus ini kini sedang dalam proses penyelidikan oleh Petugas Polisi Militer (Pomdam) II/Swj.
"Terkait hal itu, petugas Pomdam II/Swj telah mengambil langkah-langkah antara lain dengan mendatangi pihak orang tua korban untuk dimintai keterangan serta mencari keterangan dari pihak lain dan bukti-bukti yang berkaitan dengan peristiwa pembunuhan tersebut," kata Kapendam II/Swj Kolonel Inf Djohan Darmawan, Senin (13/5/2019) seperti dalam rilisnya.
Kapendam menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, pihak Penyidik Pomdam II/Swj sudah menyiapkan administrasi dan segala sesuatunya untuk melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses penyelidikan dan pengembangan kasus pembunuhan tersebut.
Tentunya dengan berkoordinasi secara terus-menerus dengan pihak Kepolisian Polda Sumsel.
"Saat ini Prada DP, oknum anggota TNI AD yang diduga melakukan tindakan pembunuhan terhadap pacarnya VO sedang dalam pencarian oleh Pomdam. Yang bersangkutan adalah siswa Sustaif Rindam II/Swj, Baturaja," kata Kolonel Djohan.
Dalam membantu pengungkapan kasus tersebut, Pomdam II/Swj telah menyebarkan foto terduga pelaku di wilayah jajaran Kodam II/Swj mulai dari Sumsel, Bengkulu, Jambi, Lampung hingga Bangka Belitung (Babel).
"Hal itu kita lakukan untuk membatasi ruang gerak terduga oknum anggota TNI tersebut, agar bisa segera ditangkap. Kodam II/Swj tidak akan melindungi atau mentolerir oknum yang seperti itu," kata Kapendam.
DP Anak Baik
Terpisah, Syamsuri, ayah Prada DP yang terkait kasus mutilasi Vera Oktaria belum bisa berkomentar banyak, sejauh ini dia masih meyakini anaknya itu adalah terduga.
Meski begitu, Syamsuri berharap anaknya segera kembali ke rumah agar bisa secepatnya diketahui duduk persoalan yang sebenarnya.
Syamsuri terlihat sangat lelah dan sedih atas pemberitaan mengenai anaknya yang selama ini hilang, dikait-kaitkan dengan kematian Vera Oktaria.
Ia menyatakan, sejauh ini pihak keluarga masih mempercayai bahwa DP bukanlah terduga, karena selama ini ia dikenal sebagai anak yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan orang lain.
"Kami percayakan saja kepada pihak yang berwajib untuk mengungkap kasus yang masih simpang siur hingga saat ini. Nantinya jika terduga dinyatakan bersalah kami siap menerima dengan apapun keputusannya," ucapnya.
Pantauan di kediaman Prada DP, yang terletak di Lorong Taman Bacaan RT 06/03 Kelurahan Tangga Takat Kecamatan SU II, Palembang, Kediaman Prada DP terlihat tertutup rapat.
Pagar rumahnya pun terkunci. Rumah DP dan Vera hanya berjarak 150 meter.
Sejoli ini berpacaran sejak SMP.
Ketua RT 06/03, Nuraziza mengatakan, DP dikenal sebagai anak yang ramah dan mudah bergaual dengan tetangga.
"Dengan siapa pun, dia ramah, mudah bergaul, apalagi dengan orang yang lebih tua darinya," kata Nur.
Apalagi setiap bertemu di jalan saat hendak pulang ke rumah. Semua orang yang perpapasan dengan DP pasti selalu disapanya.
"Dia itu orangnya tidak sombong," ujar Nur.
Nuraziza mengaku kaget jika benar DP terlibat kasus pembunuhan itu.
"Tidak menyangka pelaku dia. Tidak mungkin pelaku DP, kami tak percaya," katanya.
Saat DP lulus tes TNI waktu itu, kata Nr, keluarganya mengelar syukuran dan selamatan di rumahnya.
"Kami terus berdoa agar bukanlah DP pelaku dari peristiwa itu," katanya.
Disingung mengenai korban, Vera Oktaria yang merupakan pacara DP, Nuraziza mengatakan, dirinya tidak tahu persis dengan hubungan keduanya.
Tewas di Penginapan
Diberitakan sebelumnya, Vera Oktaria (20), yang sempat dikabarkan menghilang usai bekerja di salah satu minimarket hingga malam hari akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Mayat Vera Oktaria ditemukan di kamar Penginapan Sahabat Mulia, Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Muba, Sabtu (11/5/2019).
Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, penemuan mayat pertama kali diketahui pengurus penginapan Nurdin yang diberitahu Muniarti (53) yang merupakan pemilik penginapan, Jumat (10/5/2019) pukul 11.00 WIB.
Awal kecurigaan ini saat pengurus penginapan Nurdin sedang membersihkan dengan menyapu lantai penginapan dan mencium bau menyengat yang sumbernya dari kamar 06.
"Saksi mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu kamar, tetapi tidak ada respon dari penghuni kamar. Setelah itu, saksi sempat menanyakan keberadaan tamu di kamar yang tidak kembali setelah membawa kunci," ujarnya.
Pada Jumat, sekitar pukul 11.00 WIB saksi mencium bau dari dalam kamar semakin menyengat.
Karena curiga, diputuskan untuk menghubungi Polsek Sungai Lilin.
Setelah Polsek Sungai Lilin, datang dan kamar dibuka, ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tidak mengenakan busana dan kondisi tangan terpotong.
Semula Suhartini (50), ibu kandung Vera Oktaria sempat tak percaya bahwa mayat yang dimutilasi itu adalah anak gadisnya.
Ia yakin setelah melihat langsung kondisi fisik mayat dan ada ciri-ciri fisik pada mayat tersebut yang menegaskan bahwa itu Vera. Terutama anting-anting dan bekas luka di tangan.
Suhartini (50) ibu kandung Vera Oktaria tak kuasa menahan tangis menanggung kesedihan karena telah kehilangan putri bungsunya untuk selama-lamanya.
Belakangan diketahui, berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah, wajah korban menghitam karena diduga ada benturan keras.
"Diduga ia disiksa dulu, setelah meninggal jenazahnya dengan tangan sampai siku yang sudah dipotong dimasukkan dalam kasur yang disobek," ujar Kapolres Muba, AKBP Andes Purwani SE MM.
Diduga Hendak Dibakar
Lokasi ditemukannya mayat perempuan yang dimutilasi di Muba, ternyata diduga akan dibakar pelaku.
Hal ini dari hasil olah tempat kejadian, yang ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.
"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).
Baca: Tamu Hotel Melati Histeris Saat Kepergok Petugas Berduaan di Kamar Bersama Seorang Pria
Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer.
Sehingga, ketika kamar sudah ditinggal maka dengan sendirinya pentol korek akan terbakar dan menyulut api di tempat tidur.
Dari situlah, dengan timer yang dibuat dan ada minyak tanah di dalam kamar membuat kamar menjadi terbakar. Dengan terbakarnya kamar, pelaku berharap jejak mereka akan hilang.
"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.
Lalu siapakah pelaku yang tega membunuh hingga memutilasi tangan kasir cantik ini dan apakah motifnya?
Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Vera Oktaria, seorang kasir minimarket di kawasan Sungai Lilin, Musi Banyuasin diduga dilakukan oleh oknum TNI.
Kapendam II/Swj, Letkol Inf Djohan Darmawan mengatakan, dirinya sudah mendengar informasi terkait dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota TNI.
"Masih diduga pelakunya oknum anggota TNI, dan yang bersangkutan adalah siswa Sartaif di Rindam II/ Baturaja yang melakukan THTI (Tidak Hadir Tanpa Izin )," kata Letkol Inf Djohan Darmawan ketika dikonfirmasi Sriwijaya Post, Sabtu (11/5/2019).
Hingga saat ini, pihaknya Pomdam II/ Sriwijaya bersama Polda Sumsel sedang melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI.
"Kita masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kejadian tersebut. Pomdam II/Swj dan Polda Sumsel bergerak cepat," ungkapnya.
Dalam hal ini pihak Kodam II/ Swj akan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku apabila ada anggotanya yang melakukan tindakan pidana.
"Ya kita kan melakukan tindakan sesuai hukum, jika ada anggota kita yang melakukan tindakan pidana," kata Letkol Inf Djohan Darmawan.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul BREAKING NEWS: Kapolda Sumsel Pastikan Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria adalah Prada DP