Pratu Kasnun Gugur Saat Bertugas di Papua, Keluarga Minta Jenazahnya Dipulangkan ke Dusun Tanjung
Suasana duka menyelimuti kediaman M Adam dan Samsi. Salah seorang putranya, Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Mahyadi
TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Suasana duka menyelimuti kediaman M Adam dan Samsi warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, Senin (13/5/2019).
Salah seorang putranya, Pratu Kasnun gugur ketika sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.
Kepastian tentang adanya prajurit TNI yang meninggal ketika bertugas di Papua, merupakan warga Dusun Tanjung, Kampung Melala, Kecamatan Celala, dibenarkan oleh Sekdes Kampung Melala, Halidi.
Kades Halidi menyebutkan bahwa ada salah seorang warganya di kampung itu yang tertimpa musibah.
"Benar, bahwa almarhum merupakan warga asli dari Dusun Tanjung," kata Halidi yang dihubungi Serambinews.com, melalui telepon seluler, Senin (13/5/2019) malam.
Meski telah dipastikan gugur dalam tugas, namun sebagian pihak keluarga prajurit TNI ini, masih belum percaya bila salah seorang anggota keluarga telah pergi lebih dulu menghadap sang khalik.
"Pihak keluarga almarhum, antara percaya dengan tidak dengan kabar meninggalnya anggota keluarganya," kata Halidi.
Menurut informasi yang diterima Halidi dari pihak keluarga korban, jenazah Pratu Kusnun diminta untuk dibawa kembali ke kampung halamannya untuk dikebumikan di Dusun Tanjung, Desa Melala, Kecamatan Celala.
"Tapi, kabarnya jenazah almarhum baru tiba besok malam. Itupun belum bisa kami pastikan apakah besok malam sampai kemari," jelasnya.
Baku Tembak dengan KKB
Sebelumnya, baku tembak antara aparat TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terjadi selama sekitar lima jam di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (13/5/2019).
Baca: Terkuak dari Hasil Autopsi Kasir Indomaret yang Dimutilasi, Polisi Pastikan Tidak Ada Hubungan Badan
Akibat kejadian tersebut, seorang anggota TNI bernama Pratu Kasnun gugur karena mengalami luka tembak di bagian punggung.
"Pada saat proses evakuasi menggunakan pesawat Helly Bell ke Timika, korban dinyatakan gugur pada pukul 13.00 WIT saat dalam perjalanan menuju ke RS Charitas Timika, dan rencana besok akan diterbangkan ke rumah duka di Aceh Selatan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis Senin.
Ternyata korban yang gugur bukan diterbangkan ke Aceh Selatan sebagaimana yang dikutip Serambinews.com dari Kompas.com yang berasal dari rilis Kapendam XVII Cenderawasih.
Karena berdasarkan penelusuran Serambinews.com, korban ternyata berasal dari Desa Celala, Kecamatan Celala, Aceh Tengah.
Informasi ini juga diperkuat oleh sejumlah komentar netizen di kolom komentar Facebook Serambinews,com dan sumber Facebook lainnya yang mengenal sosok korban.
Salah satunya dari dinding Facebook/Umar Rashid Warto Selusien yang mengabarkan musibah tersebut seperti berikut ini.
"INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN..TNI AD BERDUKA, SELAMAT JALAN PAHLAWAN BANGSA
Selamat jalan Pratu Kasnun NRP 31140648470894 PUTRA CELALA KABUPATEN ACEH TENGAH Angota SATGAS YR 321/GT, pratu Kasnun Gugur dalam kontak tembak antara anggota Satgas YR 321/GT dengan kelompok KKSB tadi siang pada 13 Mei 2019 pukul 11:15 WIT di co 0387-3047 tepatnya di Ujung Bandara Mugi.
Saat ini alm Pratu Kasnun sedang dalam perjalanan Pkl 14.30 WIT Jenazah Alm take Off dari Mugi menuju Bandara Timika dan diperkirakan besok malam sekitar pukul 22:30 Wib alm Pratu kasnun tiba di bandara SIM Banda Aceh selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan jalur darat dari banda aceh menuju DESA CELALA KEC CELALA KAB ACEH TENGAH."
Serangan dari Arah Ketinggian
Berdasarkan rilis dari Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, korban dan prajurit TNI lainnya ketika diserang KKB sedang melaksanakan tugas pengamanan pembangunan jembatan Trans Papua di Kabupaten Nduga.
Kejadiannya berawal ketika 12 orang prajurit sedang melaksanakan patroli rutin untuk memastikan pembangunan Trans Papua berjalan aman dan lancar.
Namun, pada saat Tim Patroli TNI berada di sekitar Lapangan Terbang (Lapter) Distrik Mugi, secara mendadak mendapatkan serangan dari arah ketinggian oleh pihak KKB pada pukul 11.15 WIT.
"Pasukan kami berhasil mengidentifikasi dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.
Mendapatkan serangan tersebut, pasukan TNI berusaha mencari perlindungan dan membalas tembakan.
Sementara itu sisa pasukan TNI yang berada di Pos Mugi dipimpin oleh Letda Inf Fajar segera bergerak untuk memberikan bantuan dan melakukan pengejaran.
Situasi akhirnya berhasil dikuasai, KKSB yang diperkirakan berkekuatan sekitar 20 orang bersenjata campuran berhasil dipukul mundur dan mereka melarikan diri ke arah hutan.
Pasukan TNI melanjutkan pengejaran ke arah pelarian KKSB, namun hanya ditemukan beberapa bercak darah yang menunjukkan bahwa di antara mereka ada yang tertembak.
"Hingga laporan ini diterima sekitar pukul 16.00 WIT, masih terdengar suara tembakan, namun belum didapatkan laporan lebih lanjut," kata Aidi.
Sementara itu, saat dilaksanakan pengecekan, baru diketahui bahwa Pratu Kasnum mengalami luka tembak di bagian punggung.
Namun dia gagal diselamatkan karena ketika hendak dievakuasi ke Mimika, Pratu Kasnum mengembuskan nafas terakhir.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Keluarga Minta Almarhum Pratu Kasnun Dikebumikan di Kampung Halamannya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.