Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Tukang Becak di Kulon Progo Dapat THR dari Pemkab

Sebanyak 134 pengayuh becak di sekitaran Kota Wates mendapatkan 'THR' dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Kamis (23/5/2019).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ratusan Tukang Becak di Kulon Progo Dapat THR dari Pemkab
istimewa
Tukang becak di seputaran kota wates mendapat THR alias santunan berupa uang Rp150.000 dan bingkisan yang berasal dari dana zakat infak fan sodakoh yang terkumpul melalui Baznas setempat. 

TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Sebanyak 134 pengayuh becak di sekitaran Kota Wates mendapatkan 'THR' dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Kamis (23/5/2019).

Selain uang tunai senilai Rp150.000, mereka juga mendapatkan bingkisan berupa paket bahan makanan pokok alias sembako.

Pembagian 'THR' itu merupakan realisasi pemberian santunan dari hasil zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS) yang telah dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo.

Dana tersebut berasal dari penyisihan dana dari gaji para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo maupun masyarakat umum melalui Baznas.

Adapun para pengayuh becak itu biasanya mangkal di beberapa titik keramaian publik di Wates.

Antara lain di pasar, stasiun kereta, simpang lima Karangnongko, dan terminal bus.

Senyum bahagia langsung terpancar dari wajah mereka ketika mendapatkan amplop berisi uang tersebut.

Berita Rekomendasi

"Uangnya nanti untuk berlebaran, njajakke (menraktir) cucu dan anak. Sebagiannya buat perbaiki becak, ada yang perlu dilas," kata Waluya (59), satu di antara pengayuh becak ketika ditemui di depan rumah dinas Bupati Kulon Progo.

Bersamaan acara itu juga digelar Pasar Rakyat Ramadan yang menjajakan berbagai jenis sembako dan barang murah.

Warga Kriyanan, Kelurahan Wates ini mengaku pemberian santunan tersebut sangat berarti bagi dirinya dan rekan-rekan.

Pasalnya, pendapatan mereka selama ini kian tak menentu.

Terutama setelah maraknya layanan transportasi daring seperti ojek online.

Karena sering banting harga, penumpang kini cenderung memilih ojek online karena dinilai lebih murah.

"Sejak ada ojek online-online itu pendapatan kami terus berkurang," kata Waluya yang sudah 10 tahun belakangan mangkal di Pasar Wates itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas