Warga Kampung Fatuneno Tak Tertolong Setelah Tertimpa Pohon Tumbang
Seorang warga Kampung Fatuneno dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa dahan pohon kasuari.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Pos Kupang, Tommy Mbenu Nulangi
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Seorang warga Kampung Fatuneno, RT/RW 007/003, Desa Fatuneno, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa dahan pohon kasuari.
Korban yang diketahui bernama Agustina Anin itu meninggal dunia di kebun miliknya yang beralamat di Kampung Belon, RT/RW : 004/002, Desa Noepesu, Kecamatan Miomaffo Barat, TTU, Rabu (22/5/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, sekira pukul 08.00 Wita, suami korban Gaspar Besi pergi ke kebun di Kampung Belon.
Pada saat itu, ia memberitahukan kepada istrinya itu agar menyusulnya untuk membantu mengambil kayu bakar dan membersihkan rumput di kebun.
Baca: Bagikan Kondisi Jenazah Ayahnya, Anak Ustaz Arifin Ilham Ucapkan Perpisahan : Selamat Bertemu Allah
Kemudian sekira pukul 08.30 Wita barulah korban sampai ke kebun dan bersama-sama dengan suami membersihkan rumput.
Sekira pukul 09.00 Wita, suami korban memotong pohon kasuari kering yang berada di dalam kebun untuk dibawah pulang ke rumah.
Setelah selesai memotong kayu, Gaspar dan korban beristirahat untuk makan di dalam gubuk.
Ketika keduanya makan bersama terjadilah angin kencang yang sangat hebat sehingga mengakibatkan atap gubuk terbongkar.
Mendapati kejadian itu, keduanya panik dan berlari ke luar dari gubuk dan pada saat itu juga dahan pohon kasuari patah jatuh dan menimpa kepala korban sehingga korban terkapar.
Setelah melihat korban terjatuh karena terkena dahan kayu kasuari, Gaspar lantas mendekat dan bermaksud mengangkat korban.
Namun kondisi korban sudah tidak sadarkan diri dan ia melihat kepala korban mengalami luka robek dan mengeluarkan banyak darah.
Baca: Sumbang Suara Tertinggi untuk Jokowi, Bali Layak Dapat Jatah Dua Menteri
Saat itu juga ia langsung pergi memberitahukan kejadian itu kepada saksi yang lainnya yang bernama Fransiskus Nesi.
Mendengar informasi tersebut Fransiskus Nesi bersama Gaspar Nesi langsung berlari mendatangi TKP.