Kasubdit Provos Polda Sumut AKBP Triadi Terluka Kena Lemparan Kaca dari Massa
Kisah amuk massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/5/2019) malam
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kisah amuk massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/5/2019) malam, membuat aparat menggeleng-gelengkan kepala.
Bagaimana tidak, suasana yang sudah kondusif mendadak ricuh oleh provokasi.
Sampai menjelang berbuka puasa, ratusan massa itu belum juga beranjak dari gedung DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan.
Suasana tenang begitu lafaz azan terdengar.
Massa dan personel gabungan Polri dan TNI dengan tenang menikmati nasi bungkus yang ada.
Kemudian, mereka masing-masing berdiri mengambil wudhu untuk menunaikan shalat maghrib.
Mereka berwudhu dari mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter yang disiapkan Polrestabes Medan.
"Pak polisi, ayo kita shalat berjamaah..." teriak orator kemudian.
Kesejukan terlihat ketika shaf-shaf diisi para personel dan massa.
Dengan khusyuk, mereka melafalkan ayat demi ayat-ayat.
Setelahnya, takbir dan ayat Al Qur'an mengalun dari pengeras suara, menunggu masuknya waktu shalat Isya dan Tarawih.
Seusai shalat, sejumlah petugas masih berjaga.
Namun, sebagian lagi memilih pulang karena mengira suasana sudah tenang.
Mereka yang tinggal, sebagian aparat kepolisian yang kelelahanitu, memilih meluruskan badan di aspal halaman gedung DPRD Sumut berbantal tameng.