Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Penangkapan Oknum Polwan Diduga Terpapar Radikalisme di Bandara Juanda

NOS diketahui berangkat dengan maskapai penerbangan Lion Air yang mengudara sekitar pukul 09.00 WITA.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kronologi Penangkapan Oknum Polwan Diduga Terpapar Radikalisme di Bandara Juanda
Istimewa
Penangkapan Briptu NOS 

TRIBUNNEWS.COM -- Berikut kronologi seorang anggota Polisi Wanita (Polwan) Polda Maluku Utara saat diamankan oleh pihak kepolisian Surabaya di Bandara Juanda.

Polwan yang diketahui anggota Polda Maluku Utara berpangkat Bripda tersebut diamankan oleh pihak kepolisian pada Minggu (26/5/2019) pukul 13.00 WIB.

Polwan yang diketahui berinisial NOS ini ditangkap setelah pihak kepolisian Surabaya menerima instruksi dari Polda Maluku Utara bahwa anggotanya diduga terpapar paham radikalisme.

1. Berangkat dengan Maskapai Lion Air

NOS diketahui berangkat dengan maskapai penerbangan Lion Air yang mengudara sekitar pukul 09.00 WITA.

Sesampainya di Bandara, NOS ternyata menggunakan nama samaran Arfila M Said dan mengatakan bahwa tujuannya pergi ke Surabaya untuk berbelanja.

NOS juga mengaku bahwa ia memiliki kerabat yang tinggal di Sidoarjo.

Baca: Jelang Angkutan Lebaran 2019, GMF Pastikan Ketersediaan Suku Cadang Pesawat Aman

Baca: Link Live Streaming Indosiar Arema FC vs Persela Lamongan di Liga 1 2019 via Vidio.com, Tonton di HP

Baca: Tertangkap Selingkuh, Ketua Panwaslih dan Isteri Anggota DPRK Subulussalam Jadi Tersangka

Baca: Tertangkap Kamera, Ibunda Syahrini Kenakan Sneakers Bertabur Berlian Seharga Fantastis

Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 3.8 Guncang Pulau Panjang Senin Sore, Dirasakan di Lombok Timur

Berita Rekomendasi

"Ia berangkat dari Maluku Jam 9 pagi dengan Pesawat Lion Air, ngakunya akan belanja di Surabaya dan dia ngaku punya keluarga di daerah Porong Sidoarjo," katanya, Minggu (26/5/2019).

2. Dugaan Terpapar Paham Radikalisme

Penangkapan NOS di Bandara Juanda dilatarbelakangi dengan adanya dugaan bahwa ia terpapar paham radikalisme.

Ketika ditanya kebenarannya, Barung membenarkan hal tersebut.

"Ya karena kami khawatirkan saja ada sesuatu, menurut informasi dia terpapar radikalisme di sana," lanjutnya.

Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat menjelaskan fakta penyelidikan terbaru soal mayat tanpa kepala dalam koper di Blitar, Sabtu (6/4/2019). TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI (Tribunjatim.com/Luhur Pambudi)

Pihaknya mengatakan bahwa Polda Jatim hanya melakukan pengamanan saja sesuai instruksi yang diterima dari Polda Maluku Utara.

"Polda Maluku Utara yang nangkap, kami cuma mengamankan," katanya.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas