TNI AU Jelaskan Mengenai Zero Gravity yang Buat Lisensi Terbang Kapten Vincent Dicabut
Lebih lanjut, bentuk manuver yang membahayakan bagi pilot ialah Negative Gravity dan Positif Gravity yang melebihi kemampuan.
Penulis: Grid Network
TRIBUNNEWS.COM - Marsekal Utama (Marsma) Fajar Adriyanto selaku Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) mengatakan jika Zero Gravitybukanlah suatu manuver ekstrim di dunia aviasi.
Dalam video yang diunggah oleh Vincent Raditya, Fajar mengungkapkan hal tersebut.
"Saya lihat penggunaan Zero G (Gravity) itu memang bukan manufer ekstrim,. Itu memang sering terjadi, karenakan pesawat itu pesawat komersil juga kadang-kadang terkena Zero G," kata Fajar.
Mengutip Kompas.com, Jumat (31/5/2019) Fajar juga mengungkapkan jika Zero G sejatinya diajarkan pula ke siswa penerbangan.
"Ketika Zero G itu sebetulnya kita kayak melayang karena tidak ada daya tarik dari bawah atau dari atas, zero, nol gitu. Sebenarnya tidak membahayakan," kata dia.
Lebih lanjut, bentuk manuver yang membahayakan bagi pilot ialah Negative Gravity dan Positif Gravity yang melebihi kemampuan.
Fajar juga mengatakan sampai saat ini tidak ada aturan yang membahas mengenai penggunaan Zero Gravity.
"Jadi ini mungkin peringatan saja dan seenggak nya mungkin kalau diperingatkan sampai mencabut license mungkin harus dibuatkan aturannya juga oleh Kemenhub ya bahwa menerbangkan dengan sengaja zero g itu melanggar. Tapi kan belum ada," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.