Dikunci Ganda, Dua Pencuri Ini Gotong Motor Keluar Kos
Masyarakat khususnya di Bandar Lampung harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang masa mudik Lebaran.
Editor: Hendra Gunawan
"Kunci masih saya pegang. Nggak ada (dengar) suara alarm sama sekali," ujarnya.
Beberapa hari berikutnya, 25 Mei malam hari, seorang pengojek online mengalami perampasan motor saat bekerja.
Peristiwa terjadi di kawasan PKOR Way Halim.
Tak hanya motor, pelaku merampas pula ponsel dan dompet korban.
Sebelum mengalami perampasan, pengojek online itu teperdaya oleh pelaku yang meminta tolong agar diantar ke arah Islamic Center, Kecamatan Rajabasa.
Dedi Suherman, pengojek online itu, disetop pelaku yang memakai kemeja lengan panjang dan topi seusai mengantar penumpang ke sebuah kafe.
Dedi menuturkan, pria itu meminta tolong diantar ke arah Islamic Center karena ingin bertemu orangtuanya yang sedang sakit.
"Saya pengen tolong dia. Saya antar lah ke arah Islamic Center. Di pintu PKOR, depan gerbang (sekitar pukul 21.00 WIB), dia minta turun karena mau kencing," bebernya.
Sembari menunggu pria tersebut, Dedi mengecek ponsel yang ditaruhnya di atas tangki motor.
"Nggak mungkin saya lihat dia, jadi saya main HP. Saya taruh HP di atas tangki. Tiba-tiba jaket saya ditarik, terus dikalungi pisau," ungkap Dedi.
"Saya nggak bisa mikir apa-apa. Saya langsung kepikir anak istri. Saya bilang, 'Bang, saya punya anak istri.' Dia malah jawab, ah nggak pikirin," sambung warga Rusunawa Ketawang Blok B, Kecamatan Panjang, ini.
Selanjutnya, pelaku mengambil ponsel dan dompetnya, lalu mendorongnya ke semak-semak.
"Saya didorong, motor saya diambil. Saya cuma duduk, termenung. Orang berhenti di depan saya, saya diam," ucap Dedi.
"Saya mikir anak istri di rumah. Harta bisa dicari. Yang penting saya pulang. Nggak jadi mayat di sana."
Kejahatan berikutnya terjadi pada 28 Mei, dini hari.
Ganjar Styanugraha (30), warga Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, kehilangan mobil merek Mitsubishi T120SS pikap BE 9544 CE.
Kawanan maling menggondol mobil yang biasa terparkir di halaman rumah korban.
Ganjar mengungkapkan kawanan maling itu beraksi sekitar pukul 04.30 WIB.
"Saya bangun tidur. Dengar suara, saya kira bapak saya ke kamar mandi. Kemudian saya dengar ada suara lagi. Saya buka jendela, tahu tahu ada orang starter (menghidupkan) mobil saya," bebernya.
Ganjar lalu keluar dan mendapati kawanan maling membawa kabur mobilnya. Ganjar sempat berusaha mengejar.
"Tapi mobilnya ngebut sampai akhirnya hilang (tak terlihat lagi) di jalur dua Korpri," katanya.
Peristiwa kelima terjadi pada Jumat (31/5) pagi di rumah kos, Jalan ZA Pagaralam, Gedong Meneng, Rajabasa.
Dari lima peristiwa pencurian dan perampasan itu, belum termasuk aksi percobaan pencurian motor di kawasan Way Halim.
Pada 11 Mei sore, dua pria bersenjata api gagal menggondol motor Honda CBR 250 di depan tempat les musik, Ecayo Yamaha, Jalan Sultan Agung.
Pelaku sempat hendak merusak kunci kontak, tetapi gagal setelah kunci T patah di dalam kontak motor.
Aksi pelaku kemudian ketahuan warga sekitar. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Dikunci Ganda, Maling Gotong Motor dari Kosan,