Kapang Jaya Santuni 300 Anak Yatim dan Duafa
Yudi, panggilan akrabnya, merasakan ada pengenduran semangat, sehingga ke depan semangat itu harus ditingkatkan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Untuk kesekian kalinya, Keluarga Ketapang di Jakarta Raya (Kapang Jaya) menyelenggarakan acara santunan bagi kaum duafa dan anak yatim piatu dalam rangka merayakan Idul Fitri 1440 H.
Ada sekitar 300 orang yang mendapat santunan.
Acara yang didukung Karang Taruna dan Gerakan Pemuda Ansor Ranting Desa Ketapang ini juga diisi dengan pengajian umum oleh Ustaz Dawamul Muarif, dan digelar di Masjid Jami’ Al Hidayah, Desa Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) sore.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Sutopo SE menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur, pengurus dan anggota Kapang Jaya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi bahkan Serang, Banten, yang telah mendonasikan sebagian rezekinya untuk menyantuni anak yatim piatu dan kaum duafa.
Baca: Kisah Haru Pengalaman Pertama Anak Yatim Belanja Baju Lebaran di Mal Menguras Air Mata
Mereka rata-rata sudah mapan hidup di perantauan dengan berbagai macam profesi, dari pengusaha konveksi, pengusaha ikan, dokter, polisi, tentara, pegawai negeri, dan sebagainya.
Sebut saja misalnya Drs H Rasmadi, H Ratiyan, H Asrofi Asyari, Rois Akbar, Wanari, Suka, Ranoto, Yanu Pramono, dr Wijayanto, Tiyas Habibi, Wawan Andriyanto, Sudarmono, Suwoso, Supaatun, Ali Suwongso, Radiwan, Asriyatno Gunawan, Hj Sumidah, Supaatun, Agung Ari Wibowo, Abdul Haq, Nurkhasanah, Sukardi, Rusyono, Sudiro, Jayusman, Tarjuki dan sebagainya.
Baca: Ifan Seventeen Terduduk Digerebek Sejumlah Pria di Apartemen, Ceweknya Ngamuk-ngamuk Direkam
Lebih lanjut, Sutopo yang juga pengusaha ikan di Pasar Klender, Jakarta Timur, dan bakal calon kepala desa Ketapang ini berharap tahun depan besaran donasi bisa ditingkatkan, sehingga akan lebih banyak lagi anak yatim dan kaum duafa yang bisa disantuni.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli? Mari kita bantu saudara-saudara sekampung yang belum beruntung. Mari kita tingkatkan kekompakan dan kegotongroyongan kita,” ajak Sutopo.
Senada, Presiden Kapang Jaya Karyudi Sutajah Putra juga berharap soliditas atau kekompakan para pengurus dan anggota Kapang Jaya ditingkatkan.
Yudi, panggilan akrabnya, merasakan ada pengenduran semangat, sehingga ke depan semangat itu harus ditingkatkan.
“Memang semangat itu seperti iman, bisa naik-turun. Tapi kalau kita istiqomah dengan komitmen kita untuk saling bantu, gotong-royong, semangat itu niscaya akan tumbuh kembali,” ujarnya.
Yudi kemudian mengingatkan kembali filosofi, visi dan misi dibentuknya Kapang Jaya sekitar 14 tahun lalu, yakni ibarat sapu lidi.
“Bila setiap lidi berdiri sendiri-sendiri, niscaya tidak akan mampu. Tapi bila semua lidi berdiri bersama-sama dalam satu ikatan, maka akan menjadi kekuatan dahsyat,” ujarnya.
Sementara itu, dalam tausianya, Ustaz Dawamul Muarif menyampaikan pentingnya menyantuni anak yatim piatu dan kaum duafa.
“Selain bisa meringankan beban penderitaan mereka, juga kelak di akhirat para donatur yang memberikan santunan akan mendapatkan pahala berlipat ganda,” ujarnya.
Tidak itu saja, kata Muarif, para donatur juga akan mendapat balasan rezeki yang berlimpah.
“Harta yang kita miliki di dunia ini akan kita tinggalkan saat kita mati. Tapi harta yang kita santunkan akan kita bawa ke akhirat kelak. Jadi, sesungguhnya harta milik kita yang abadi adalah harta yang kita santunkan atau gunakan di jalan Allah,” paparnya. (*)