Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjadi Bentrok Antarpemuda di Pati HIngga Tewaskan 1 Orang, Dipicu Seorang Melihat Sampai Melotot

Awalnya, Akhlis bersama sekira dua puluh orang lainnya sedang nongkrong di perempatan RT 6 RW 2 Desa Guyangan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Terjadi Bentrok Antarpemuda di Pati HIngga Tewaskan 1 Orang, Dipicu Seorang Melihat Sampai Melotot
newstoday
(FOTO: ILUSTRASI PENGANIAYAAN) Dianiaya dan Dikejar Orang yang Pegang Kelewang, Pria ini Heran Polisi Tak Tahan Pelaku. 

Akhlis adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Di mata kakak-kakaknya, terang Basuki, Akhlis adalah pemuda biasa yang bersikap baik pada saudara-saudaranya.

"Ya serawung seperti lumrahnya saudara. Tapi dia punya hobi yang kurang disetujui ayahnya," ujar Basuki.

Baca: TERPOPULER - Pendaftaran SBMPTN 2019 Segera Dibuka, 4 Prodi Diperebutkan di 3 PTN Terfavorit

Hobi Akhlis yang dimaksud Basuki ialah berpetualang bersama komunitas vespa gembel.

"Dia ikut komunitas vespa gembel. Sering bepergian ke luar daerah. Jauh-jauh, pernah sampai Surabaya, Semarang, Pekalongan, dan Cirebon. Setiap pulang bepergian dia selalu bawa stiker dan ditempelkan di kamarnya. Kamarnya sampai penuh stiker," ujarnya.

Namun, lanjut Basuki, setelah Akhlis meninggal, stiker-stiker tersebut telah dilepas oleh kakak perempuannya.

Sebelum jenazah Akhlis tiba di rumah duka kemarin sore sekira pukul 16.00, kamar Akhlis telah bersih dari stiker-stiker tersebut.

Basuki mengatakan, dulu Akhlis memutuskan berhenti sekolah ketika masih kelas 2 Madrasah Aliyah juga karena keinginannya berpetualang bersama komunitas vespa gembel.

Berita Rekomendasi

"Ayahnya sebetulnya kurang setuju. Tapi namanya anak muda, jiwa petualangnya mungkin masih menggebu," terangnya.

Basuki mengatakan, jika tidak sedang bepergian, Akhlis kerap membantu pekerjaan pamannya di tambak. Dari situ ia mendapatkan upah.

Selain hobi berpetualang bersama komunitas vespa gembel, Akhlis juga hobi menonton pertandingan sepak bola. Menurut Basuki, Akhlis ialah penggemar berat Persebaya.

"Dia punya banyak kaos Bonek. Dia juga sering menonton langsung pertandingan Persebaya. Pernah nonton di Semarang dan Surabaya," ucapnya.

Bahkan, berdasarkan keterangan polisi, ketika peristiwa nahas yang menewaskannya terjadi, Akhlis juga tengah mengenakan gelang bertuliskan "Persebaya".

Basuki mengatakan, kemarin sekira pukul 02.30, ketika ia mendapat kabar bahwa Akhlis dilarikan ke rumah sakit, ia mengira adiknya jatuh dari motor. Ia sama sekali tidak mengira jika adiknya tewas dengan luka robek di perutnya.

"Awalnya, oleh teman-temannya dia dilarikan ke rumah sakit As-Suyutiyah Guyangan. Tapi di sana tidak sanggup menangani. Akhirnya dia dibawa ke RSUD Soewondo. Tanpa ambulans. Kebetulan ada temannya yang punya mobil. Kemudian, dia meninggal di perjalanan," terang Basuki.

Baca: Wanita Ini Terjatuh karena Gamisnya Nyangkut di Rantai Motor, Robek dari Bawah Sampai Pinggang

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas